Kamis, 08 April 2010

Geolog Temukan Hubungan Orbit Bumi dan Iklim


Dari analisis 1,2 juta tahun terakhir, Geolog di University of California Santa Barbara Lorraine Lisiecki mengklaim telah menemukan pola hubungan perubahan teratur siklus obit bumi terhadap iklim. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal ilmiah Nature Geoscience.

Lisiecki menganalisis suhu inti (core) sedimen laut dari 57 lokasi di seluruh dunia. Dengan menganalisis sedimen, para ilmuwan dapat membuat bagan iklim bumi selama jutaan tahun di masa lalu.

Lisecki menghubungkan iklim dengan catatan sejarah orbit bumi. Ia memperoleh data orbit bumi terhadap matahari berubah bentuk setiap 100 ribu tahun. Orbit ini menjadi lebih baik atau lebih lonjong pada interval waktu itu.

Bentuk orbit yang dikenal sebagai eksentritas. Satu aspek yang terkait adalah siklus 41 ribu tahun di kemiringan sumbu bumi. Glasiasi Bumi juga terjadi setiap 100 ribu tahun.

Lesiecki menemukan waktu perubahan iklim dan eksentrisitas terjadi bersama-sama. »Hubungan yang jelas antara waktu perubahan di orbit dan mengubah iklim bumi merupakan bukti kuat hubungan antara keduanya,” Lisiecki menyimpulkan. »Hal ini tidak mungkin bahwa peristiwa-peristiwa ini tak akan terkait satu dengan lainnya.”

Selain menemukan hubungan antara perubahan dalam bentuk orbit dan awal glasiasi, Lisiecki menemukan korelasi mengejutkan. Dia menemukan siklus glasial terbesar terjadi selama perubahan terlemah di eksentrisitas orbit bumi dan sebaliknya.

Dia menemukan perubahan kuat orbit bumi berhubungan dengan perubahan iklim lemah. »Ini mungkin berarti iklim bumi memiliki ketidakstabilan internal di samping sensitivitas terhadap perubahan dalam lintasan,” kata Lisiecki.

Dia menyimpulkan pola perubahan iklim selama satu juta tahun terakhir mungkin melibatkan interaksi rumit antara bagian-bagian berbeda dari sistem iklim, serta tiga sistem orbital berebda, yakni eksentrisitas obrit, kemiringan, dan presesi atau perubahan orientasi sumbu.

SCIENCEDAILY

Sumber
TEMPO Interaktif, Jakarta

Tidak ada komentar: