Selasa, 05 Juli 2011

Kemdiknas dan Ikatan Guru Indonesia Tingkatkan Kerja Sama

Pendidikan yang berkualitas mutlak diperlukan untuk membangun bangsa. Untuk itu, perlu kerja sama antara guru sebagai pendidik dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Pada pembukaan Kongres I Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Gedung Kemdiknas (23/06/2011), Menteri Pendidikan Nasional M.Nuh menyatakan, "Energi yang diberikan adalah energi pembelajaran kepada peserta didik. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) sangat terbatas menjangkau secara langsung keseluruhan peserta didik, sedangkan pihak guru tidak. Jadi, inilah perlunya kerja sama."

"Kemuliaan seseorang itu terlihat pada cita-citanya, dirinya dan ranah adatnya. Oleh karena itu, bentuk kerja sama yang dilakukan adalah sebagai mitra sejajar, bukan sebagai pendukung. Jadi kalau ada ide kami sangat menghargai dan menerima. Jadi kami sangat menghargai dan menerima kerja sama yang disimbolkan dengan gandeng tangan, saling memberi," kata Menteri Nuh memaparkan.

Tidak dipungkiri, pola yang terjadi di masyarakat adalah guru sudah telanjur memiliki posisi sebagai sebuah profesi. Konsekuensinya, kode etik, dan aturan terkait dengan profesionalitas seorang guru pasti mengikuti. Menteri Nuh menyatakan, "Kemdiknas sangat berharap IGI dapat menjadi motor penggerak untuk membuat guru sebagai sebuah profesi yang berasas profesionalitas."

"Salah satu yang terkait dengan profesionalitas adalah kompetensi sosial. Kami menganjurkan agar mengembangkan kompetensi sosial mengarah kepada pendidikan karakter. Harapannya, nanti tidak akan muncul pemberian instruksi-instruksi yang salah dari para guru kepada peserta didik. Seperti, pemberian instruksi untuk mengajari atau memberikan contoh kepada teman lain yang tidak mengerti materi pelajaran pada saat ujian bukan saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)," ucap Menteri Nuh.

Menurut Menteri Nuh, Kementerian Pendidikan Nasional memberikan anggaran sertifikasi dan tunjangan profesi sebesar Rp 25 triliun kepada 746 ribu guru. Anggaran ini akan terus diberikan tiap tahunnya dengan total guru sebanyak 2,7 juta orang." "Dengan nominal tunjangan yang begitu besar, mari kita imbangi dengan profesionalitas kita yang lebih lagi. Kami tidak akan menarik kembali anggaran tersebut tapi lebih kepada mengajak rekan pendidik lain untuk berikan profesionalitas yang lebih baik lagi tapi tetap jangan berorientasi kepada uang tapi lebih kepada ketulusan untuk pembelajaran ilmu. Supaya nantinya tidak terjerat dengan transaksi perdagangan ilmu. Mari berikan layanan pendidikan yang lebih baik lagi kepada masyarakat." (Grace)

Sumber:
Website Kemdiknas
http://www.kemdiknas.go.id

Tidak ada komentar: