Rabu, 29 Juli 2009

" Flu Babi : Melawan dengan Senjata Sementara "















Flu Babi : Melawan dengan Senjata Sementara
Tanggal: Sen 20 Jul 2009 07:24
Dari: Koran Digital

Melawan dengan Senjata Sementara
Penjualan vaksin flu meningkat sejak flu babi mewabah. Vaksin flu babi
sendiri sampai kini belum selesai dibuat.



LIA Hidayah, karyawan swasta di Jakarta, bimbang. Perusahaannya
menugasi perempuan 25 tahun ini ke Singapura. Biasanya, perempuan yang
punya hobi belanja ini tak pernah berpikir dua kali bila ada tawaran
ke negeri jiran itu—sekalian berbelanja. ”Aku ngeri gara-gara baca
berita ratusan warga Singapura mengidap flu babi,” katanya.

Toh, Lia akhirnya memilih berangkat. Namun, sebelumnya, dia bersiap
diri dengan disuntik vaksin flu. Lia mendatangi klinik tak jauh dari
tempatnya bekerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Sejak flu babi (swine flu) menyebar dari Meksiko, Maret lalu, ke Benua
Amerika, lalu melebar ke belahan dunia lain, termasuk Indonesia, marak
pula rumah sakit dan klinik menyediakan vaksin flu jenis A. Flu babi
masuk jenis flu ini.

Carepoint Clinic Medic One, salah satu tempat penyedia vaksin flu
merek Fluarix, produk pabrik farmasi Glaxo Smith Kline, Belgia,
mencatat permintaan dalam tiga bulan terakhir terus meningkat. Vaksin
itu diyakini dapat mencegah orang tertular flu babi. Konsumennya
kebanyakan orang yang akan bepergian ke luar negeri.

”Setelah marak wabah flu babi, klinik rata-rata memberikan 20-30
vaksin per bulan. Dulu jarang,” ujar Surya, petugas klinik itu. Klinik
tersebut juga melayani pemberian vaksin bagi karyawan perusahaan.
Tercatat 20 perusahaan yang menjadi anggota klinik itu. ”Sekali datang
bisa 80 vaksin,” katanya.

Isnaeni Fajri dari bagian pimpinan bisnis vaksin Glaxo Smith Kline
mengakui ada lonjakan permintaan vaksin flu. Sebelum flu babi mewabah,
1.500 vaksin diedarkan untuk seluruh Indonesia, sedangkan kini 2.000
vaksin dihabiskan dalam sebulan. ”Kesadaran masyarakat kita masih
rendah. Kalau ada yang meninggal, baru ramai,” katanya.

Dokter Harman Nasution, yang juga berpraktek di klinik itu, menjamin
kliniknya memberikan vaksin secara benar. Vaksin tidak akan diberikan
kepada orang yang demam. Sebab, demam itu berindikasi infeksi, bisa
karena virus, alergi, atau jamur. ”Kalau dipaksakan, seperti menyiram
api dengan bensin, tambah berbahaya,” katanya.

Informasi masa kerja vaksin pun disebutkan secara gamblang. Fluarix
seperti vaksin lainnya secara umum bekerja setelah dua minggu
disuntikkan, tapi bisa bertahan selama setahun. Menurut Isnaeni,
vaksin Fluarix bekerja secara tidak langsung. ”Sebab, vaksin ini bukan
vaksin khusus untuk flu babi, melainkan hanya untuk strain virus yang
mirip,” ujarnya. Vaksin Fluarix ini berisi virus yang sudah dimatikan
untuk membentuk antibodi. Selain Fluarix, di Indonesia beredar vaksin
sejenis dari produsen farmasi berbeda, seperti Vaxigrip, Agrippal, dan
Influtac.

Strain atau turunan virus itu mengikuti rekomendasi Badan Kesehatan
Dunia (WHO). Untuk tahun ini, menurut rekomendasi WHO, di belahan
dunia utara dan selatan ada tiga strain virus, yakni jenis A H1N1, A
H1N2, dan jenis B. ”Jadi tiap tahun vaksin ini berganti fungsi sesuai
dengan rekomendasi strain tahunan,” kata Isnaeni.

Ketua Tim Dokter Penyakit Khusus dan Isolasi Rumah Sakit Hasan
Sadikin, Bandung, dokter Hadi Yusuf, juga memastikan vaksin yang ramai
diminati masyarakat kini bukanlah vaksin khusus flu babi. ”Itu vaksin
tahunan. Di Amerika Serikat saja mungkin vaksin buat flu babi itu baru
ada pada Oktober nanti,” katanya. Vaksin flu tidak serta-merta
ditemukan karena strain virus flu berbeda-beda, tergantung tempat dan
waktu. Flu tahun lalu di suatu tempat berbeda strain-nya dengan flu
tahun ini di tempat yang sama, lebih-lebih di tempat lain. ”Apalagi
flu babi ini belum diketahui jelas strain virusnya,” ujarnya.

Meskipun vaksin yang ada saat ini bukan khusus untuk flu babi, zat di
dalamnya sudah dapat digunakan buat melindungi diri dari serangan flu
tersebut. Menurut Hadi, vaksin yang mengandung virus, bakteri, atau
organisme lain yang telah mati atau dilemahkan itu disuntikkan ke
dalam tubuh. Lalu vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
memproduksi antibodi melawan organisme tersebut. Saat organisme jahat
kembali menyerang tubuh, antibodi dari sistem kekebalan akan balik
menyerang dan menghentikan infeksi.

Vaksin berisi kuman yang dimatikan itu, bila diberikan kepada orang
sehat, akan memicu respons kekebalan tubuh. Vaksin memaksa tubuh
berpikir bahwa tubuh tengah diserang organisme spesifik, sehingga
sistem kekebalan bekerja untuk memusnahkan penyerbu dan mencegahnya
menginfeksi lagi. Kekebalan yang dibangun vaksin mirip kekebalan yang
diperoleh dari infeksi alami.

Agar kekebalan penuh diperoleh, mungkin diperlukan beberapa dosis
vaksin. Beberapa orang bisa saja gagal mendapatkan pertahanan penuh
setelah diinjeksi pertama kali tapi berhasil pada dosis lanjutan.
Kekebalan tubuh juga mungkin berkurang dengan berjalannya waktu,
sehingga perlu dosis vaksin tambahan untuk menambah kekebalan.

Influenza atau sering disebut flu adalah sejenis virus yang merupakan
paket protein dan DNA yang tidak memiliki cukup kemampuan untuk
bereproduksi sendiri. Virus ini perlu menginfeksi sebuah sel, lalu
menggandakan diri. Virus berkembang biak sehingga ada begitu banyak
salinannya tumpah menyebar ke sel-sel yang masih sehat.

Virus flu dari babi (H1N1), sama dengan virus flu dari burung (H5N1),
tergolong virus influenza tipe A. Manusia, kuda, anjing laut, dan paus
juga bisa terinfeksi virus flu tipe itu. Saat ini ada tiga subtipe
yang paling banyak bersirkulasi dalam tubuh manusia, termasuk H1N1.
Virus influenza tipe A dan B (hanya bersirkulasi di antara manusia)
dikarakterkan ke dalam varian genetik yang disebut strain atau
turunan. Turunan baru terus tumbuh secara konstan menggantikan turunan-
turunan lama.

Ketika tubuh sudah membangun resistensi terhadap salah satu turunan,
turunan yang lebih baru bisa menyusup mengganggu kekebalan tubuh. Bila
hal ini terjadi, bermunculanlah insiden penyakit yang cukup tinggi di
sebuah area dan menyebar ke wilayah lain, seperti yang terjadi kini.

Senin pekan lalu, WHO mencatat 94.512 kasus flu babi di sejumlah
negara, dan 429 penderita di antaranya meninggal. Di Indonesia
terdeteksi 112 kasus. Dua pasien meninggal di Padang dan Denpasar.

Karena flu babi sangat cepat menyebar, dan perpindahan orang
antarnegara begitu mudah, menurut Direktur Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga
Aditama, untuk menangkalnya, pemerintah berkonsentrasi menjaga pintu-
pintu masuk internasional, yakni pelabuhan udara dan laut serta lintas
batas darat. Caranya: dilakukan pemasangan pemindai panas tubuh,
pengamatan oleh petugas, dan pelaporan. Selain itu, Departemen
Kesehatan sudah mempersiapkan logistik, obat Tamiflu, dan lebih dari
100 rumah sakit untuk merawat pasien flu ini. ”Kami juga sudah
merancang metode pemantauan. Semua rumah sakit dan puskesmas harus
memberikan data influenza-like illness (penyakit mirip influenza)
setiap minggu ke Jakarta,” ujar Tjandra.

Ahmad Taufik, Harun Mahbub

Gejala dan Cegah

Flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus
influenza A subtipe H1N1. Virus ini ditularkan melalui binatang,
terutama babi, dan dapat menular antarmanusia.

Gejala penderitanya mirip influenza dengan gejala klinis seperti
demam, batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat, atau
sesak napas, disertai mual, muntah, dan diare. Kematian akibat flu
babi terjadi antara lain karena gangguan paru atau pneumonia.

Masa inkubasinya 3-5 hari. Cara penularan bisa melalui udara atau
kontak dengan penderita. Menurut dokter Hadi Yusuf, flu babi dapat
dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat, misalnya cuci tangan
sebelum makan, setelah buang air, dan sesudah kontak dengan binatang.
”Juga istirahat yang cukup dan makan makanan yang cukup gizi,”
ujarnya.


3 komentar:

Anonim mengatakan...

hallo kawan...

nice info ttg swine flu... :)

Anonim mengatakan...

info yang bagus...keep it going

Unknown mengatakan...

pas banget nih aku lagi perlu infi tntang flu babi,mudah2 aja vaksin flu babi cepet di produksi jadi kita sehat semua,amin..