Rabu, 27 Januari 2010

Badut dan Abad Pertengahan

Badut adalah seorang penghibur yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu. Profesi badut sebenarnya cukup tua. Konon, sejak zaman yunani kuno dan romawi kuno.

Belakangan, istilah badut sendiri melebar ke mana-mana. Hampir semua pelawak dan pemancing tawa, kini juga kerap dijuluki sebagai badut / the clown. Bahkan orang serius yang sedang bertingkah laku konyol sering dikatakan badut. Sebagai istilah, badut mengalami perluasan makna.

Menurut sejarahnya, badut mengacu pada seseorang dengan dandanan lucu (terkadang meniru karakter komik), make-up tebal dan kostum berwarna unik, mempunyai kemampuan memperagakan mimik lucu dan gerakan-gerakan konyol, tanpa sedikit pun melepas kata-kata. Inilah yang membedakannya dengan pelawak konvensional.

Di abad pertengahan (sekitar tahun 500 m hingga 1.500 m) terdapat karakter badut /the clown yang sangat terkenal. Masyarakat eropa, khususnya italia, mengenalnya sebagai arlecchino atau harlequin, yang dipopulerkan kelompok sandiwara commedia dell `arte. Kostum yang digunakan masih sangat sederhana.

Sedangkan busana badut seperti di sewa badut yang dikenal sekarang, sesungguhnya hasil perkembangan kostum yang pernah populer di jerman dan inggris, sekitar abad ke-18 m. Kala itu, dandanan dan gaya pantomim pickellherring begitu terkenal. Cirinya, baju dan sepatu “gombrong” (kebesaran), penutup kepala warna-warni, serta renda besar yang melingkar di seputar leher sang badut.

Salah satu pelopor pemakaian sewa badut / kostum badut modern, sekaligus bintang sirkus di awal abad ke-18 m, adalah karakter jocy yang diciptakan joseph grimaldi. Konon, kelebihan jocy yang membuatnya dikenang dalam sejarah perbadutan adalah kemampuannya menghidupkan tokoh badut yang diperankan. Jocy tak sekadar melucu, tapi juga memainkan perasaan penontonnya, lewat mimik sedih, bahkan ketakutan.

http://wapedia.mobi/id/badut

Tidak ada komentar: