Jumat, 29 Januari 2010

Tentang Cache dan Buffer Memory

Cache dan Buffer keduanya memang merupakan bentuk memori, tetapi meemiliki fungsi yang berbeda.Apa tugasnya dan bagaimana cara kerjanya ?

Cache (dilafalkan cash) merupakan bentuk memori yang digunakan untuk mempercepat suatu proses akses terhadap data. Memori jenis ini merupakan tempat penyimpanan atau penampungan sementara dan dapat diperbarui dengan tatanan yang baru (refresh) secara cepat. Mengapa Cache dapat mempercepat proses akses data ? Karena data data yang pernah diakses akan disimpan disuatu direktori tertentu dan akan di refresh setiap saat. Nah, ketika kita akan mengakses kembali data tersebut,tidak perlu mengambil kembali dari tempat penyimpanan aslinya, melainkan ke tempat penampungan sementara.

Contoh nyata dari penerapan adalah ketika kita membuka halaman situs di Internet, maka halaman tersebut akan disimpan kedalam suatu folder di harddisk komputer kita. Tepatnya dimana ? Di dalam folder program browser Web yang kita gunakan. Suatu saat kita mengakses kembali situs tersebut, maka kita akan diarahkan pada cache, bukan ke server Webyang menyimpan halaman situs tersebut. Sehingga proses akses menjadi lebih cepat.

Contoh lain penerapan cache adalah ketika kita menjalankan program atau aplikasi “berat”. Ada perintah yang sama dan di akses berkali kali. Untuk mempercepat proses, maka perintah perintah tersebut tidak lagi ditampung pada RAM (Random Access Memory), melainkan dalam chip khususdi jeroan mikroprosesor. Chip khusus ini sering disebut sebagai L2 cache. Maka proses akses perintah tidak lagi dari program RAM ke prosesor melainkan langsung dari program ke prosesor. Kalau ada L2 cache tentu ada L1 cache, bagaiman afungsinya ? L1 cache digunakan untuk menyimpan perintah perintah dasar komputasi, terutama perintah yang bersifat matematis.

Fenomena terkini dalam mekanisme cache adalah mulai populernya live CD Linux. Sistem operasi tidak perlu di Instal, melainkan dibaca dari CD ROM setelah dibaca dari CD ROM sistem operasi Live ini langsung dimuat (load) kedalam RAM. Selanjutnya, ketika kita bekerja dengan sistem operasi ini bukan lagi dari CD ROM melainkan dari RAM sehingga proses menjadi lebih cepat.

Selain dapat di refresh secara cepat, sifat lain dari cache adalah bersifat sementara (volatile) Begitu tidak ada aliran listrik, pada media cache, maka data yangada didalamnya akan terhapus. Maka kalau kita bekerja dengan live CD Linux misalya, hasil kerja harus disimpan dalam harddisk supaya tidak ikut hilang.

Bagaimana halnya dengan memory buffer ? Sesuai namanya memory ini berfungsi untuk menyangga kerja antar perangkat keras maupun antar aplikasi/program yang memiliki kcepatan berbeda atau memiliki prioritas ekskusi perintah yang berbeda. Sebagai contoh pada saat kita melakukan perekaman data kedalam CD (burnibg) yang melibatkan prosesor, RAM, CD Writer, serta perangkat lunak, perekam CD. Berkat mekanisme buffer memory, satu aplikasi atau perangkat keras tidak perlumenunggu atau tertunda kerjannya.

Berangkat dari pentingnya mekanisme buffer dalam aplikasi, maka pada saat para Programmer merancang dan menulis program, pertimbangan alokasi buffer merupakan hal yang penting. Kelemahan pemrograman yang sering dimanfaatkan untuk tindak kejahatan adalah melalui tehnik buffer overflow, membanjiri program dengan perintah berantai sampai buffer pada program tidak sanggup menampung perintah dan menjadi crash.

Bagaimana pendapat Anda ?


Sumber
blagblog.dagdigdug

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya suka dengan penjelasannya, terkadang kita sering lupa dan sama sekali tidak mamahami mekanisme kerja sebuah perangkat keras yg mana kita gunakan setiap hari dan mungkin setiap waktu kita menggunakan komputer untuk bekerja, dengan membaca tulisan anda saya jadi teringat betapa saling ketergantungan satu sama lain sebuah perangkat keras tersebut seperti, memory, prosessor, dll