Tentunya, banyak kunci untuk menghadapi hidup. Kesempatan ini, akan merangkum
garis besar kunci-kunci dalam menghadapi hidup yaitu (1) Percaya kepada
kemampuan diri; (2) Percaya kepada kemampuan teman; (3) Percaya kepada
kemampuan pesaing; dan (4) Percaya kepada kemampuan Allah.
Pertama, percaya kepada kemampuan diri
Orang-orang
yang tidak percaya kepada kemapuan diri, biasanya tidak punya motivasi
berprestasi. Ciri orang yang punya motivasi berprestasi adalah seperti
kereta dorong yang sudah beranjak sebelum didorong. Jadi kalau kita
hidupnya masih menunggu didorong atau dimotivasi oleh sistem
lingkungan, berarti percaya kepada kemampuan diri masih rendah.
Kedua, percaya kepada kemampuan teman
Hidup
ini tidak hanya perlu kepandaian diri dan percaya kepada kemampuan
diri. Sebab kalau hanya percaya kepada kemampuan diri tanpa percaya
kepada kemampuan teman, hidup kita akan capek sendiri. Sebab semua
pekerjaan, akan dikerjakan sendiri dan tidak percaya perlunya
pendelegasian. Penyakit ini, biasanya menimpa pada orang-orang yang
sangat pandai dan perfek. Dirinya tidak percaya kepada kememapuan
temennya, bekerja sendiri, capek sendiri. Bahkan potensinya akan mati,
terkubur oleh prilakunya sendiri.
Ketiga, percaya kepada kemampuan pesaing.
Ada
kisah yang sangat menarik, ketika Cina membuat benteng yang bersejarah
itu, salah satu faktornya adalah agar tidak mendapat serangan dari luar
dan agar ilmu yang ada didalam tidak diketahui oleh orang-orang luar.
Kemudian, terjadi sebuah peperangan yang terkenal dengan nama “Perang
candu”, setelah perang candu, baru sadar bahwa dunia luar rupanya jauh
lebih maju. Akhirnya sadar, dan sekarang mempercepat kemajuannya,
menyebabkan AS dan negara-negara lain mulai grogi menghadapi kemajuan
Cina yang sangat pesat. Ini juga menjangkiti, seseorang yang punya
keahlian tertentu dari jurusan ketika kuliah.
Kemudian menutup diri dan akhirnya baru sadar bahwa keahliannya ketika
kuliah bisa diserobot oleh keahlian orang-orang yang tidak pernah
kuliah dijurusan itu. Contoh sederhana, temen-temen yang kuliah jurusan
komputer, bisa saja diserobot oleh orang yang kuliah jurusan bahasa
jawa, bahasa sunda, seni tari atau apapun yang sangat tidak nyambung,
tapi punya kemampuan konpensasi positif mendalami ilmu komputer.
Keempat, percaya kepada kemampuan Allah
Salah satu kunci dari percaya kepada kemampuan Allah adalah peringatan dari Allah:”Mungkin
engkau menyukai sesuatu namun tidak baik menurut Allah dan mungkin
engkau tidak menyukai sesuatu namun baik menurut Allah.”
Jadi intinya bahwa kita harus punya keinginan yang sangat bagus, tapi
kita juga harus punya kesadaran bahwa keinginan Allah untuk kita jauh
lebih bagus. Hidup sesuai dengan rencana Allah jauh lebih bagus.
Mari
menghadapi krisis ekonomi dan krisis iman ini, kita harus
bersungguh-sungguh mengoptimalkan kedahsatan percaya kepada kemampuan
diri, teman, pesaing dan terakhir Allah. Tanpa itu, rasanya kita, akan
hidup berputar-putar dibelantara tanpa ujung prestasi, sampai mati.
TETAP SEMANGAT !!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar