Jumat, 30 Januari 2009

7 Langkah Untuk Menang

Sejak lebih dari setengah abad yang lalu,
umat Islam ditimpa bencana kekalahan bertubi-tubi. Kebanyakan orang
lupa tentang sebab-sebab kekalahan dan musibah ini. padahal Allah
berfirman :

"Artinya : Katakanlah : Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri" [Ali Imran : 165]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman :

"Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu)" [Asy-Syura : 30]

Seandainya umat kita -baik penguasa maupun rakyat- mau menghayati Kitab
Allah kemudian mengamalkan hukum-hukum serta hikmah-hikmahnya, niscaya
mereka akan melakukan upaya-upaya untuk menang melawan musuh-musuhnya.
Dan niscaya pula akan mengetahui sunatullah terhadap mahluk-Nya -yang
tidak pernah berubah, berganti dan bergeser- sepanjang masa.

Faktor-faktor menang melawan musuh -sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Allah- banyak, diantaranya :

[1]. TAUHID, IMAN SHALIH.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh-sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Aku" [An-Nur : 55]

[2]. SIAPA YANG MENOLONG AGAMA ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENOLONGNYA.

Menolong agama Allah ialah :

[a]. Dengan menegakkan syari'at-Nya dan dengan mengikuti petunjuk
Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk mewujudkan peribadatan
hanya kepada Allah, menghidupkan sunnah dan mematikan serta memberantas
bid'ah.

[b]. Dengan memberikan loyalitas kepada Ahlus Sunnah wal Jama'ah serta
memberikan permusuhan kepada pengikut hawa nafsu dan ahli bid'ah.

[c]. Dengan melaksanakan amar ma'ruf-nahi mungkar serta jihad melawan musuh-musuh Allah dimanapun mereka berada.

[d]. Menolong agama Allah ialah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya ;
menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa" [Al-Hajj : 160]

Orang yang demikian keadaannya, niscaya tidak akan dapat dikalahkan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Jika Allah menolong kamu, maka tak ada-lah orang yang dapat
mengalahkan kamu (tidak memberi pertolongan) , maka siapakah gerangan
yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu ?" [Ali Imran
: 160]

[3]. SABAR DAN TAQWA ADALAH SEBAB DATANGNYA PERTOLONGAN DAN BANTUAN ALLAH.

Sesungguhnya Allah telah menjanjikan orang yang bersabar dan bertaqwa
untuk memberikan pertolongan, kemenangan, bantuan, keberuntungan dan
punahnya tipu daya musuh. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka
datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong
kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak
menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira
bagi (kemenangan) mu" [Ali-Imran : 125-126]

"Artinya : Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka
tidak sedikitpun mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala apa yang mereka kerjakan" [Ali-Imran : 120]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Ketahuilah bahwa jalan keluar disertai kesulitan, bahwa
kemenangan disertai kesabaran dan sesungguhnya bersama kesukaran
terdapat kemudahan" [Hadits shahih seperti dikatakan oleh Syaikh Salim
Al-Hilali dalam Iqazh Al-Hinam Muntaqa Jami'al-Ulum wa Hikam, hal.280,
diriwayatkan oleh Ahmad, Abd bin Humaid dll]

[4]. SETIAP ORANG YANG TERANIAYA [DIZALIMI] MENDAPAT JANJI PERTOLONGAN DARI ALLAH, APALAGI JIKA IA SEORANG MUKMIN YANG BERTAQWA.

Itu karena kezaliman adalah kegelapan. Allah telah mengharamkan
kezaliman pada diri-Nya, dan Dia telah menjadikan kezaliman itu haram
bagi mahluk-Nya. Allah memerintahkan supaya memberi pertolongan kepada
orang yang dizalimi. Allah menjadikan do'anya orang yang terzalimi
(teraniya) makbul dan tidak ada penghalang yang menutupi do'a itu dari
Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
karena sesunguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu" [Al-Hajj : 39]

"Artinya : Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan
penganiyayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti
Allah akan menolongnya" [Al-Hajj : 60]

Terdapat pula riwayat bahwa Allah pada hari kiamat akan mengqishas
kambing yang bertanduk karena menganiaya kambing yang tidak
bertanduk.[Hadits Riwayat Tirmidzi. Ini merupakan sempurnanya keadilan
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Terhadap binatang saja demikian, apalagi
terhadap suatu masyarakat yang dikucilkan, diusir dari negerinya
sendiri, dilarang menggunakan senjata untuk melakukan perlawanan
terhadap musuhnya dan tempat tinggalnya di pencar-pencar] .

[5]. MENGIKUTI AGAMA SECARA BENAR DIJANJIKAN MENDAPAT PERTOLONGAN.

Allah subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dialah (Allah) yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan
membawa) petunjuk (Al-Qur'an/ilmu yang bermanfaat) dan agama yang benar
untuk dimenangkan- Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukai" [At-Taubah : 33]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sungguh-sungguh perkara (Islam) ini akan mencapai apa yang
dicapai oleh malam dan siang. Dan tidak akan tersisa sebuah rumah
tembokpun, tidak pula rumah ilalangpun kecuali Allah akan masukkan
agama ini ke dalamnya ; dengan kemulian orang mulia atau dengan
kehinaan orang hina. Kemuliaan yang Allah muliakan Islam dengannya
(orang mulia tersebut), dan kehinaan yang Allah hinakan kekafiran
dengan orang hina tersebut" [Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh
Ahmad, Ibnu Bisran, Thabrani, Ibnu Mandah, Al-Hafidz Abdul Ghani
Al-Naqdisi, Al-Hakim dan lain-lainnya. Lihat Silsilah Shahihah No. 3]

Ini adalah janji yang termuat dalam Kitab Allah dan tertuangkan melalui
lisan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Janji Allah tidak
mungkin diingkari, sebab Allah tidak mengingkari janji.

[6]. PERSELISIHAN ADALAH SEBAB KEGENTARAN DAN KEKALAHAN.

Umat Islam tidak mengalami kekahan kecuali karena pertentangan dan
perpecahan mereka. Seandainya mereka bersatu padu dalam kalimat tauhid,
bersatu bahasanya, sama-sama berpegang teguh pada tali Allah, berjihad
melawan musuh-musuhnya untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan
menegakkan tauhidullah serta memberantas habis kemusyrikan, niscaya
Allah menolongnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan janganlah kamu saling bertentangan (berbantah-bantahan ),
yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang sabar"
[Al-Anfal : 46]

[7]. MELAKUKAN PERSIAPAN UNTUK BEPERANG ; MORIL MAUPUN MATERIIL.

Yaitu dengan melakukan upaya-upaya sesuai dengan Sunnah Nabawiyah yang
telah ditempuh oleh para nabi, padahal para nabi adalah orang-orang
yang sangat jujur dan tawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah muncul dengan mengenakan dua buah
baju zirah dalam salah satu pertempuran, beliau juga memakai pelindung
kepala dalam peperangan.

Demikian pula para sahabatnya-pun mengenakan baju zirah yang
menyelimuti seluruh tubuh. Dan ini semua tidak menghilangkan tawakkal
kepada Allah Subahanhu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sangggupi dan kuda-kuda yang ditambat untuk berperang"
[Al-Anfal : 60]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menafsirkan ayat di atas dengan sabdanya.

"Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah melepaskan anak
panah (menepatkan sasaran -pen). Ketahuilah bahwa kekuatan adalah
melepaskan anak panah (menepatkan sasaran-pen" [Hadits Riwayat Muslim]

(Demikianlah) kita memohon kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala agar Dia
memberikan taufiq kepada kita untuk melakukan usaha-usaha ke arah
kemenangan melawan kaum Yahudi dan melawan semua musuh Islam lainnya.
Pada hari kemenangan itulah kaum Mukminin bergembira ria mendapat
pertolongan Allah. Dan itu tidaklah sulit bagi Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

[Disalin dari Majalah Al-Ashalah Edisi 30/Th. V/15 Syawal 1421H. Sebuah
tulisan yang merupakan kata penutup redaksi Al-Ashalah, Disalin ulang
dari Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun V/1422H/2001M hal. 26-28,
PenerjemahAhmas Faiz Asifuddin]


Tidak ada komentar: