Sabtu, 31 Januari 2009

" Budaya Orang Indonesia MenurutOra ng Jepang "

Prof Nagano, staf pengajar NihonUniversity ,memberikan kuliah intensive course dalam bidang Asian Agriculture di IDEC, HiroshimaUniversity . Beliau sering menjadi konsultan pertanian di negara-negara Asia,termasuk Indonesia. Adabebera pa hal yang menggelitik yang beliau utarakan sewaktu membahas tentang Indonesia:

1. Orang Indonesiasuka rapat dan membentuk panitia macam-macam

Setiap ada kegiatan selalu di rapatkan dulu, tentunya dengan konsumsinya sekalian. Setelah rapat perlu dibentuk panitia, kemudian diskusi berulang kali, saling kritik, dan merasa idenya yang paling benar dan akhirnya pelaksanaan tertunda-tunda padahal tujuannya program tersebut sebetulnya baik.

2. Budaya Jam Karet

Selain dari beliau, saya sudah beberapa kali bertemu dengan orang asing yang pernah ke Indonesia.Ketika saya tanya kebudayaan apa yang menurut anda terkenal dari Indonesiadengan spontan mereka jawab: Jam Karet! Saya tertawa, tapi sebetulnya malu dalam hati. Sudah sebegitu parahkah disiplin kita?3. Kalau bisa dikerjakan besok kenapa tidak (?)

Kalau orang lain berprinsip kalau bisa dikerjakan sekarang kenapa ditunda besok? Saya pernah malu juga oleh tudingan Sensei saya sendiri tentang orang Indonesia.Beliau mengatakan, Orang Indonesiamempunyai budaya menunda-nunda pekerjaan.
4. Umumnya tidak mau turun ke Lapangan

Beliau mencontohkan, ketika dia mau memberikan pelatihan kepada para petani, pendampingnya dari Direktorat Pertanian datang dengan safari lengkap, padahal beliau sudah datang dengan work wear beserta sepatu boot. Pejabat tersebut hanya memberikan petunjuk tanpa bisa turun ke lapangan, kenapa? Karena mereka datangnya pakai safari dan ada yang berdasi. Begitulah beliau menggambarkan orang Indonesiayang hebat sekali dalam bicara dan memberikan instruksi, tapi jarang yang mau turun langsung ke lapangan.
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita sudah terlalu sering dinina-bobokan oleh istilah Indonesiakaya, masyarakatnya suka gotong royong, ada Pancasila, agamanya kuat, dan lain-lain. Dan itu hanyalah istilah, kenyataannya bisa kita lihat sendiri.
Ternyata negara kita hancur-hancuran, bahkan susah untuk recovery lagi, mana sifat gotong-royong yang membuat negara seperti Korea,bisa bangkit kembali. Kita selalu senang dengan istilah tanpa action. Kita terlalu banyak diskusi, saling lontar ide, kritik, akhirnya waktu terbuang percuma tanpa action. Karena belum apa-apa sudah ramai duluan.

Kapan kita akan sadar dan introspeksi akan kekurangan-kekurang an kita dan tidak selalu menjelek-jelekkan orang lain? Selama itu belum terjawab, kita akan terus seperti ini, menjadi negara yang katanya sudah mencapai titik minimal untuk disebut negara beradab dan tetap terbelakang disegala bidang.

Mudah-mudahan pernyataan beliau menjadi peringatan bagi kita semua, terutama saya pribadi agar bisa lebih banyak belajar dan mampu merubah diri untuk menjadi yang lebih baik.

"Reno Irma"


Tidak ada komentar: