Diantara karakteristik orang bertakwa yang diserukan menuju ampunan dan
surga Allah adalah mampu memberi maaf pada orang lain:
FirmanNya:
Dan orang2 yang mampu menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang
lain... (QS 3: 134).
Memaafkan kesalahan orang lain pada saat diri berkuasa dan mampu membalas,
ini adalah sebaik-baik pemberian maaf. Inilah yang dilakukan oleh Nabiyullah
Yusuf a.s. terhadap saudara-saudaranya yang menzhaliminya, dengki, bahkan di
depan adiknya menuduhnya sebagai pencuri. Padahal posisinya saat itu adalah
sebagai penguasa. Dengan penuh kebesaran hati, Yusuf berkata:
"Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni
(kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang." (QS Yusuf:
92)
Kalimat serupa diucapkan Nabi Muhammad SAW ketika menaklukkan kota Makkah
(futuh makkah) pada tahun ke-8 H. Beliau memaafkan dan membebaskan tanpa
syarat orang-orang yang selama ini menyakiti, mengusir, memerangi dan
membunuh kaum muslimin.
Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS
Al Qolam[68]: 4)
Wallahu a'lam bish showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar