Minggu, 13 Desember 2009

Dinas Pendidikan Kontrol Siswa Nge-net


Bertempat di Balairung Telkom Divre V Jatim, Jl Ketintang 156, Sabtu (12/12) siang tadi, ratusan guru dan siswa mengikuti sosialisasi Implementasi program Internet Sehat dan Aman (INSAN) yang digagas Menteri Komunikasi dan Informatika RI pertengahan bulan lalu.

Menurut Eddy Kurnia, Vice President Public and Marketing Communication Telkom, keberadaan internet memang banyak memberikan menguntungkan dan kemudahan. Namun tidak dipungkiri pula bahwa kemajuan teknologi ini juga sarat pengaruh negatif. Terlebih, saat ini siswa SMA, SMP, hingga SD mulai mengenal dan kerap menggunakan internet.

“Ini yang membuat Telkom mewujudkan program Menkominfo melalui program Corporate Social Responsibility dengan nama DNS (Domain Name Server) Nawala serta bekerjasama dengan AWARI (Asosiasi Warnet Indonesia),” kata Eddy.

DNS Nawala, Eddy menyebutkan, digunakan secara gratis oleh pengguna internet di Indonesia. Secara spesifik, DNS Nawala akan mengurangi konten negatif yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat dan kesusuliaan bangsa Indonesia seperti pornografi dan perjudian. “DNS Nawala juga akan memblokir situs internet yang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising (penipuan) dan sejenisnya,” ucap Eddy.

Sementara itu, menurut data yang dicatat oleh Gatot Indra, Senior Manager Marketing and Sales Telkom Divre V Jatim, pihaknya telah melakukan survei dan riset tentang siswa SMP, SMA yang memanfaatkan jasa internet. Dari survey, frekuensi pemakaian internet oleh siswa SMP setiap harinya 8 persen dan siswa SMA 9 persen.

“Ini menandakan setiap hari para siswa selalu membuka internet. Kalau tidak kita awasi dan kontrol, jelas akan menimbulkan kekhawatiran sendiri,” ucap Gatot.

Bahkan, lanjut Gatot, tercatat sebanyak 81 persen siswa menggunakan internet melalui rental atau warung internet. “Terlebih kalau malam. Sangat banyak yang datang ke warnet, mayoritas pemakaianya adalah pelajar,” ucapnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Dinas Pendidikan? Sahudi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang ditemui siang tadi mengatakan, terobosan dari Telkom dengan programnya dinilai sangat tepat dan sesuatu yang patut diapresiasi. “Tepat untuk mewujudkan program Internet Sehat dan Aman,” ucapnya.

Sahudi menyebutkan, pihaknya akan menindaklanjuti program ini. Tidak lama lagi, Dinas Pendidikan akan mengajak pimpinan sekolah dan menggandeng orang tua siswa untuk menindaklanjutinya.

“Tindaklanjutnya seperti apa, nanti akan dibicarakan dengan institusi sekolah serta pihak terkait lainnya. Yang jelas, program ini sangat membantu mengontrol siswa-siswa yang menyalahgunakan jasa internet,” jelas mantan Kepala SMAN 15 tersebut.

Sumber
Laporan: Fiqih Arfani | Surabaya Post

2 komentar:

Yanuar Catur mengatakan...

he'em..q setuju nih kalau ada kontrol terhadap aktifitas ngenet para siswa,,

al-basri mengatakan...

salam,
memang seharusnya ada kontrol atau sensor penggunaan internet. kalau zaman saya dulu (tahun 1990an), orang suka chatting akhirnya banyak yang tertipu dan ada juga yang diperkosa bermula dengan temu janji di internet.

terima kasih, semoga sukses selalu.
take good care