Selasa, 01 September 2009

" Bisakah Kita Kayak Malaysia "

Ternyata saya mendapat info bahwa, perguruan Tinggi negeri (PTN) di Malaysia memang sedang tancap gas sejak lima tahun terakhir. Dari lima PTN terbesar, empat diantaranya mendapat status research university dan diganjar duit riset (saja) sekitar Rp 210 M per tahunnya; satu PTN malah dapat dana riset lebih 'gila' lagi dan ditargetkan masuk 100 world ranking university dalam waktu 10 tahun. Makanya mereka banyak perlu tenaga peneliti yang profesional [dimana lagi nyarinya yang mau dikasih beasiswa atau gaji dan fasilitas yang lebih besar yang biasa didapatkan di negara asalnya, he he he].



Urusan berikutnya adalah kualifikasi tenaga pengajar yang kudu S3, mereka pun tidak pandang bulu untuk urusan begini. Pensyarah/dosen yang belum S3 statusnya kerja kontrak, kalau dia gagal studi S3 maka langsung dipecat; berhubung tingkat kelulusan S3 memang tidak pernah tinggi (maksimal pun sekitar 60-70%), sasaran rekrutmen untuk memenuhi target ini balik lagi ke Indonesia lagi [konon target per tahunnya saja kudu dapat ratusan dari warga serumpun ini]. Nah mereka ini ditargetkan kudu publish dua paper di jurnal nginternasional yang punya impact factor per tahun, bila tidak siap-siap disisihkan juga.

1 komentar:

al-basri mengatakan...

salam sobat..
menarik info disini, rasanya saya biasa mendengarnya. saya tertarik karna saya juga pernah jadi pensyarah...

terima kasih, salam cinta damai.