Gempa Diklaim Malaysia
Persis tanggal 9 bulan 9 tahun 2009, Malaysia kembali berulah. Kali ini ia mengklaim gempa di Tasik dengan kekuatan 7,3 skala richter bersumbu di wilayah Malaysia. Negeri jiran itu mengaku lempeng yang patah di kedalaman laut Tasik itu berasal dari dasar laut di sekitar Sabang. "Patahannya ada di sana," kata Jupri, warga Malaysia.
Lalu bagaimana dengan korban orang Tasik, Cianjur, Sukabumi, dan pesisir selatan Laut Jawa, Jupri hanya geleng kepala. "Lho, kalau korban itu jelas WNI. Itu bukan warga Malaysia. Tak mungkin lah Mak Cik mengakui itu punya Malaysia. TKI saja kita usir. Masa orang meninggal, terkubur longsoran kita akui milik Malaysia. Tak mungkin lah itu," kata Jupri bersungut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Gempa Purmono Jus Sirsak justeru berang. Dia mengaku gempa itu milik Indonesia. "Jelas episentrumnya di laut Tasik kok diklaim Malaysia. Kita harus perjuangkan. Gempa itu milik kita," katanya berapi-api dalam demonstrasi di Kedubes Malaysia, di Jalan HR Rasuna Said Jakarta.
Sang menteri pun mengirim utusan ke Malaysia, menyampaikan nota protes melalui Kedutaan Besar di Malaysia. Dubes Dangi Bahtera menemui Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Sri Bengawan Gempa. Dalam pembicaraan dengan Datuk Sri, Dangi Bahtera mengaku gempa merupakan karya bangsa Indonesia dan bukan milik Malaysia. "Gempa itu dibuat oleh orang asli Indonesia bahkan sudah dipatenkan. Tidak bisa Malaysia mengklaim gempa itu," jelas Dangi Bahtera.
Datuk Sri Bengawan Gempa juga tak mau kalah. "Gempa itu berada di sini Mak Cik. Kalaulah gempa itu dibuat orang asli Indonesia, tapi kan orangnya bekerja di sini. Jadi, gempa itu milik kita," Datuk Sri Bengawan tak mau kalah.
Akibat klaim gempa ini, sejumlah ormas Islam melakukan sweeping orang Malaysia. Setiap orang Malaysia yang kepergok mereka langsug ditangkap dan digeledah. "Kamu harus pergi dari Jakarta kalau tidak mengakui gempa itu dibuat orang asli Indonesia," gertak ketua ormas. Karena ketakutan, orang Malaysia pun mengakui gempa itu memang akibat ulah orang-orang Indonesia sendiri.
"Ya, gempa itu dibuat oleh orang asli Indonesia kok. Makanya korbannya juga orang Indonesia. Yang mati juga orang Indonesia. Yang rugi juga orang Indonesia. Yang nista, kelaparan, tidur kedinginan di pengungsian juga orang Indonesia. Yang menjadi pengemis juga orang Indonesia. Memang semua itu dibuat sendiri oleh orang Indonesia. Orang Malaysia tidak pernah membuat karya yang membuat rakyatnya jadi pengemis, gelandangan, mati ketimbun tanah longsor, tewas tertimpa bebatuan dari atas bukit, terhina oleh alamnya, mati kebanyakan menghirum asap karena lahan dibakar. Semua memang asli orang Indonesia yang melakukannya. "
Si ketua ormas Islam itu menata sarungnya yang tiba-tiba mlorot!!!! (si ragil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar