Selasa, 15 September 2009
Permainan Yang tak Bikin Was-Was
DICARI : MAINAN YANG TIDAK MEMBUAT DEG-DEGAN
Belum reda penging di telinga saya sesudah mendengar pekikan petasan cabai itu, anak-anak seusia SD yang memasang petasan itu tertawa cekikikan sembari lari melihat saya dan beberapa orang ibu kaget karena disambar ledakan. Salah seorang ibu latah, sementara beberapa orang lainnya memaki sembari sesekali nyebut, maklum baru selesai tarawih. Saya pun mengumpat, padahal dulu saya juga senang bermain petasan atau mercon.
Petasan memang tidak lekang, biarpun banyak larangan sampai dibuat sanksi atas pelanggaran, toh semua itu tidak menyurutkan minat penggemar ledakan. Ah, ledakan! Mungkin ini yang membuat pemerintah paranoid akan petasan mengingat trauma atas ledakan di ibukota beberapa waktu yang lalu. Memang tidak dapat dipungkiri petasan itu berbahaya, ibarat bom kecil. Ledakan petasan bisa membuat tangan melepuh jika tidak berhati-hati, memicu masalah telinga, sampai pada memantik kebakaran yang bisa menyebabkan lusinan keluarga kehilangan tempat bernaung.
Apa sih asyiknya petasan, sampai-sampai orang dewasa pun memainkan? Ledakannya, efek kejutnya, kedua hal itu bisa membuat efek nagih. Melihat orang hampir pingsan karena ledakan nampaknya menjadi sebuah pemandangan yang hangat, yang dapat menyatukan kegembiraan para pemainnya, yang mengeset latar dengan petasan. Atau sebenarnya bukan petasannya, melainkan evennya? Euforia ramadhan atau lebaran bisa dijadikan kambing hitam, karena dengan kegembiraan berlebihan -dan juga perputaran uang yang cepat- industri rumahan petasan bisa menyambung nafas, menjual ribuan kardus petasan aneka rupa, terutama di saat lebaran dan ramadhan.
Lantas bagaimana menghilangkan bunyi dari racikan belerang itu di masa-masa ramadhan dan lebaran? Kembang api? Anak zaman sekarang bilang itu cemen dan nggak seru, mungkin karena tidak bisa membuat yang berada di sekitarnya merasakan sensasi “jantung hampir copot“. Nah, inilah saatnya industri kreatif bermain, menciptakan solusi permainan yang tidak membahayakan, namun lebih kepada kepuasan, alangkah lebih baiknya jika ada unsur pendidikan, dan yang lebih penting lagi, harus seru!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Apaaan yaaa... ? Yang penting happy
Posting Komentar