Senin, 16 Mei 2011

Menata Rambut Ala Jepang di One Piece

Ruangan lapang dengan interior putih memberikan kesan desain yang bersih pada salon One Piece, di mal Central Park, Jakarta Barat. Area utamanya adalah kursi-kursi pelanggan yang mengelilingi pilar raksasa dengan potongan-potongan puzzle, berhadapan ke cermin-cermin gaya klasik. Majalah-majalah Jepang tampak terpajang di salah satu bagian dindingnya.

Penataan, perawatan dan pemotongan rambut gaya Jepang adalah kekuatan One Piece. Salon ini, seperti dikatakan Direkturnya, Hisato, adalah versi lebih murah dari salon Shunji Matsuo di Dharmawangsa Square, Jakarta. Pasar yang ia tuju adalah anak-anak muda, pelajar dan keluarga.

Desain 'bersih' yang tampil dari penataan salon memang disengaja. "Kesannya memang kecil, hip, tapi tetap bergaya kasual," kata Hisato saat ditemui beberapa waktu lalu. Dengan lima penata rambut (3 khusus menspesifikkan pada potongan rambut gaya Jepang), Hisato juga ingin memberi pemahaman pada pelanggannya bagaimana memilih potongan rambut yang cocok buat tampilan mereka.

Yang khas dari para perempuan Jepang adalah mereka sangat memperhatikan 'total look'. Perubahan musim pasti membawa perubahan warna rambut, gaya riasan, warna pakaian. Meski di Indonesia tak ada pergantian musim yang bisa membawa perubahan gaya, ada satu hal yang Hisato tekankan dalam memilih gaya rambut yaitu penyesuaian bentuk kepala dengan bentuk akhir rambut. Hisato menyebutnya 'rambut 3D' dibanding potongan yang sekadar dua dimensi saja.

Gaya rambut Jepang, menurut Hisato, sangat unggul pada tampilan-tampilan yang feminin dan lembut. Meski begitu, ketika pelanggan meminta tampilan yang lebih berani atau ekstrim, Hisato pun tidak menolak. Ia akan menyesuaikannya dengan bentuk-bentuk kepala yang berbeda sehingga hasil akhirnya adalah bentuk rambut yang seimbang. "Tampil beda tentu penting, tapi tekstur dan bentuk rambut ketika ditata lebih penting," kata Hisato.

Bukan hanya bentuk tempurung kepala yang dianalisis Hisato untuk menentukan bentuk akhir rambut, tapi juga struktur tulang wajah si pelanggan. Karena, menurut dia, bentuk rambut yang berpengaruh besar dalam menajamkan atau melembutkan tulang wajah.

Keunggulan lain dari konsultasi gaya rambut yang diberikan Hisato adalah kemudahan penataan rambut. Penataan yang minimal adalah salah satu kunci gaya rambut khas Jepang. Ide utamanya adalah agar si pemilik rambut bisa menentukan gaya penataannya sendiri tanpa harus repot ke salon. Itu juga yang ditunjukkan Hisato pada saya ketika memotong rambut. Ia menunjukkan berbagai macam gaya penataan yang bisa saya terapkan dengan rambut baru ini nanti. "Saya bilang ke pelanggan saya, coba saja bandingkan dengan salon lain," kata Hisato.

Selain keunggulan konsultasi, ada kecanggihan teknologi juga yang ditawarkan One Piece. Sebelum diwarnai, rambut saya disemprot dengan nano steamer. Bentuknya dua selang seperti pengering rambut, tapi yang kena ke rambut adalah uap. Nano steamer ini selain berfungsi melembabkan rambut juga membuat cat rambut bisa masuk lebih cepat. Warna pun bisa lebih tahan lama. Menurut Hisato, nano steamer ini hanya ada dua di Indonesia, yaitu di dua cabang salon Shunji Matsuo.

Proses pewarnaan rambut di One Piece pun berbeda. Dengan 40an lebih jenis warna yang tersedia, pasti akan ada campuran yang paling sesuai dengan warna kulit. Gaya Jepang yang berfokus pada 'total look' itu sangat mementingkan ketepatan dan kecocokan warna rambut dengan warna kulit. Maka itu, warna yang akan muncul dari masing-masing pelanggan, meski mereka memilih warna yang sama, akan berbeda karena highlight yang berbeda pula. Dan sesuai dengan misi 'rambut 3D' dari Hisato, ia pun mementingkan bagaimana pemilihan highlight yang tepat bisa memberi efek kilau pada rambut.

Tentunya semua keunggulan keahlian dan teknologi ini datang dengan harga. Meski begitu, One Piece tetap menjanjikan harga yang lebih terjangkau untuk anak muda.

Tidak ada komentar: