Kelalaian memang dapat berakibat fatal. Sebuah sekolah di Boston, Lincolnshire, Inggris bagian timur, belum lama ini didenda sebesar US$ 30.140 atau sekitar Rp 284,6 juta. Giles School didenda lantaran seorang anak didik yang saat itu berusia 16 tahun hampir kehilangan seluruh jarinya sewaktu pelajaran kesenian.
Seperti diwartakan Reuters, kejadian berlangsung pada Januari 2007. Ketika itu, sang remaja tengah berusaha membuat patung tangannya sendiri dengan memasukkan tangan ke seember penuh gips. Gips pun membeku sehingga staf maupun paramedis tak bisa melepaskan tangannya yang terjebak.
Gips dengan kuantitas besar dapat mengakibatkan suhu hingga 60 derajat Celsius. Si gadis pun menderita luka bakar yang mengerikan. Setelah 12 rangkaian operasi, kini hanya tersisa dua jari di satu tangan gadis itu. Sedangkan tangan yang lainnya sudah tak ada jari sama sekali.
Sekolah mengakui adanya pelanggaran peraturan kesehatan dan keselamatan. Tak hanya itu, mereka juga tidak melaporkan kejadian tersebut ke Badan Umum Nondepartemen Inggris atau Health and Safety Executive (HSE). Akibatnya, HSE baru mengetahui peristiwa itu enam pekan setelah kejadian. Itu pun dari informasi dokter bedah plastik si siswi yang sekarang berusia 18 tahun.
Pengacara si gadis, Stephen Hill, mengatakan luka yang diderita kliennya sangat parah. Dia juga menderita luka di sekujur tubuh hasil operasi guna mengambil kulit untuk dicangkok. Kendati demikian, Hill mengatakan kliennya yang sangat ulet itu kini dalam keadaan yang sangat baik. "Guru memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan bahan kimia yang digunakan anak didiknya," ujar Hill.(IRN/ANS)
Sumber Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar