Kamis, 12 November 2009

Keamanan Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama. Ada beberapa pembagian dari jenis-jenis jaringan yaitu :


1. LAN (Local Area Network)

Merupakan jaringan milik pribadi didalam gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.

2. MAN ( Metropolitan Area Network)

Merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar, biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara bahkan dapat digunakan untuk aplikasi TV kabel.

3. WAN ( Wide Area Network)

Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas seringkali mencakup negara bahkan benua. Teknologi yang digunakan hampir sama dengan LAN.

4. INTERNET (Interconnected Network)

Jangkauannya mencakup seluruh dunia yang merupakan gabungan dari LAN,WAN, dan MAN yang ada. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data didalam jaringan.

1. File Servers

2. Workstations

3. Network Interface Cards

4. Concentrators/Hubs

5. Repeaters

6. Bridges

7. Routers

File Servers

Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk jaringan.

Workstations

Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalam jaringan disebut sebagai workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai ; Kartu jaringan, Aplikasi jaringan (sofware jaringan), kabel untuk menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah workstation tidak begitu membutuhkan Floppy karena data yang ingin di simpan bisa dan dapat diletakkan di file server. Hampir semua jenis komputer dapat digunakan sebagai komputer workstation.

Network Interface Cards (NIC) atau Kartu Jaringan

Kartu Jaringan (NIC) merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer. Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah : kartu jaringan Ethernet, LocalTalk konektor, dan kartu jaringan Token Ring.

Hub/Konsentrator

Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.

Repeaters

Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana diketahui panjang maksimal untuk sebuah kabel unshileded twisted pair adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada jaringan tersebut.

Bridges / Jembatan

Adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain disebelahnya pula. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

Routers

Sebuah Router mengartikan informaari dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dia hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputerr, bridges dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.

Cara melindungi LAN :

1. VLAN (Virtual Local Area Network)

Suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

2. Firewall

Suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.

3. Port Security

4.RADIUS / TACACS Server TACACS (Terminal Access Controller Access-Control SystemServer)

merupakan protokol yang menyediakan layanan akses kontrol pada router, switch, dan peralatan jaringan lainnyadigunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan authentikasi, authorization dan accounting menjadi terpusat. Bayangkan jika kita mempunyai banyak router atau switch, jika kita ingin mengganti password maka akan memerlukan waktu yang banyak jika mengganti satu persatu maka disinilah Server tacacs berperan.

Tujuan Keamanan Jaringan Komputer :

• Availability / Ketersediaan

• Reliability / Kehandalan

• Confidentiality / Kerahasiaan

Cara Pengamanan Jaringan Komputer :

a. Autentikasi

* Proses pengenalan peralatan, sistem operasi, kegiatan, aplikasi dan identitas user yang terhubung dengan jaringan komputer.
* Autentikasi dimulai pada saat user login ke jaringan dengan cara memasukkan password.

Tahapan Autentikasi :

1. Autentikasi untuk mengetahui lokasi dari peralatan pada suatu simpul jaringan (data link layer dan network layer)

2. Autentikasi untuk mengenal sistem operasi yang terhubung ke jaringan (transport layer)

3. Autentikasi untuk mengetahui fungsi/proses yang sedang terjadi di suatu simpul jaringan (session dan presentation layer)

4. Autentikasi untuk mengenali user dan aplikasi yang digunakan (application layer)

b. Enkripsi

* Teknik pengkodean data yang berguna untuk menjaga data / file baik di dalam komputer maupun pada jalur komunikasi dari pemakai yang tidak dikehendaki.
* Enkripsi diperlukan untuk menjaga kerahasiaan data.

Teknik Enkripsi

• DES (Data Encription Standard)

• RSA (Rivest Shamir Adelman)

Resiko Jaringan Komputer :

Segala bentuk ancaman baik fisik maupun logik yang langsung atau tidak langsung mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung dalam jaringan.

Faktor- Faktor Penyebab Resiko Dalam Jaringan Komputer :

Jaringan komputer moderen adalah entitas dari banyak komponen kecil. Disini akan dijelaskan beberapa titik lemah dari komponen yang berbeda.

1. Weak protocols (protokol yang lemah).

Komunikasi Jaringan komputer menggunakan protokol antara client dan server. Kebanyakan dari protokol yang digunakan saat ini merupakan protocol yang telah digunakan beberapa dasawarsa belakangan. Protokol lama ini, seperti File Transmission Protocol (FTP), TFTP ataupun telnet, tidak didesain untuk menjadi benar-benar aman. Malahan faktanya kebanyakan dari protocol ini sudah seharusnya digantikan dengan protokol yang jauh lebih aman, dikarenakan banyak titik rawan yang dapat menyebabkan pengguna (user) yang tidak bertanggung jawab dapat melakukan eksploitasi. Sebagai contoh, seseorang dengan mudah dapat mengawasi “traffic” dari telnet dan dapat mencari tahu nama user dan password.

2. Software issue (masalah perangkat lunak).

Menjadi sesuatu yang mudah untuk melakukan eksploitasi celah pada perangkat lunak. Celah ini biasanya tidak secara sengaja dibuat tapi kebanyakan semua orang mengalami kerugian dari kelemahan seperti ini. Celah ini biasanya dibakukan bahwa apapun yang dijalankan oleh “root” pasti mempunyai akses “root”, yaitu kemampuan untuk melakukan segalanya didalam system tersebut. Eksploitasi yang sebenarnya mengambil keuntungan dari lemahnya penanganan data yang tidak diduga oleh pengguna, sebagai contoh, buffer overflow dari celah kemanan”format string” merupakan hal yang biasa saat ini. Eksploitasi terhadap celah tersebut akan menuju kepada situasi dimana hak akses pengguna akan dapat dinaikkan ke tingkat akses yang lebih tinggi. Ini disebut juga dengan “rooting” sebuah “host” dikarenakan penyerang biasanya membidik untuk mendapatkan hak akses “root”.

3. Buffer overflow.

“Buffer overflow” mempunyai arti sama dengan istilahnya. Programmer telah mengalokasikan sekian besar memory untuk beberapa variabel spesifik. Bagaimanapun juga, dengan celah keamanan ini, maka variabel ini dapat dipaksa menuliskan kedalam “stack” tanpa harus melakukan pengecekan kembali bila panjang variabel tersebut diizinkan. Jika data yang berada didalam buffer ternyata lebih panjang daripada yang diharapkan, maka kemungkinan akan melakukan penulisan kembali stack frame dari “return address” sehingga alamat dari proses eksekusi program dapat dirubah. Penulis “malicious code” biasanya akan akan melakukan eksploitasi terhadap penulisan kembali “return address” dengan merubah “return address” kepada “shellcode” pilihan mereka sendiri untuk melakukan pembatalan akses “shell” dengan menggunakan hak akses dari “user-id” dari program yang tereksploitasi tersebut. “Shellcode” ini tidak harus disertakan dalam program yang tereksploitasi, tetapi biasanya dituliskan ke dalam bagian celah dari “buffer”. Ini merupakan trik yang biasa digunakan pada variabel “environment” seperti ini. “Buffer overflow” adalah masalah fundamental berdasarkan dari arsitektur komputasi modern.Ruang untuk variabel dan kode itu sendiri tidak dapat dipisahkan kedalam blok yang berbeda didalam “memory”. Sebuah perubahan didalam arsitektur dapat dengan mudah menyelesaikan masalah ini, tapi perubahan bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan dikarenakan arsitektur yang digunakan saat ini sudah sangat banyak digunakan.

4. Format string.

Metode penyerangan “format string” merupakan sebuah metode penyerangan baru, ini diumumkan kepada publik diakhir tahun 2000. Metode ini ditemukan oleh hacker 6 bulan sebelum diumumkan kepada masyarakat luas. Secara fundamental celah ini mengingatkan kita akan miripnya dengan celah “buffer overflow”. Kecuali celah tersebut tercipta dikarenakan kemalasan (laziness), ketidakpedulian (ignorance), atau programmer yang mempunyai skill pas-pasan. Celah “format string” biasanya disebabkan oleh kurangnya “format string” seperti “%s” di beberapa bagian dari program yang menciptakan output, sebagai contoh fungsi printf() di C/C++. Bila input diberikan dengan melewatkan “format string” seperti “%d” dan “%s”kepada program maka dengan mudah melihat “stack dump” atau penggunaan teknik seperti pada “buffer overflow”. Celah ini berdasarkan pada “truncated format string” dari “input”. Ini merujuk kepada situasi dimana secara external, data yang disuplai yang diinterpretasikan sebagai bagian dari “format string argument”. Dengan secara spesial membuat suatu input dapat menyebabkan program yang bermasalah menunjukkan isi memory dan juga kontrol kepada eksekusi program dengan menuliskan apa saja kepada lokasi pilihan sama seperti pada eksploitasi “overflow”.

5. Hardware issue (masalah perangkat keras).

Biasanya perangkat keras tidak mempunyai masalah pada penyerangan yang terjadi. Perangkat lunak yang dijalankan oleh perangkat keras dan kemungkinan kurangnya dokumentasi spesifikasi teknis merupakan suatu titik lemah. Berikut ini merupakan contoh bagaimana perangkat keras mempunyai masalah dengan keamanan. ·

A) contoh 1:

Cisco Sudah lazim router cisco dianggap mempunyai masalah sistematis didalam perangkat lunak IOS (Interwork operating system) yang digunakan oleh mereka sebagai sistem operasi pada tahun 2003. Celah dalam perangkat lunak dapat menuju kepada “denial of service” (Dos) dari semua perangkat router. Masalah kemanan ini terdapat dalam cara IOS menangani protokol 53(SWIPE), 55(IP Mobility) dan 77(Sun ND) dengan nilai TTL (Time to live) 0 atau 1. Biasanya, Protocol Independent Multicast (PIM) dengan semua nilai untuk hidup, dapat menyebabkan router menandai input permintaan yang penuh terhadap “interface” yang dikirimkan. Sebagai permintaan bila penuh, maka router tidak akan melakukan proses “traffic” apapun terhadap “interface” yang dipertanyakan. Cisco juga mempunyai beberapa celah kemanan yang terdokumentasi dan “patch” yang diperlukan telah tersedia untuk waktu yang cukup lama.

B) contoh 2:

Linksys Perangkat linksys mempunyai harga yang cukup murah sehingga banyak digunakan oleh orang. Beberapa perangkat linksys mempunyai masalah dengan celah kemanan yang dapat menuju kepada serangan “denial of service” (DoS). Celah kemanan yang memprihatinkan terdapat pada penanganan parameter “URL Embedded” yang dikirimkan kepada perangkat.

6. Misconfiguration (konfigurasi yang salah).

Kesalahan konfigurasi pada server dan perangkat keras (hardware) sangat sering membuat para penyusup dapat masuk kedalam suatu system dengan mudah. Sebagai contoh, penggantian halaman depan suatu situs dikarenakan kesalahan konfigurasi pada perangkat lunak “www-server” ataupun modulnya. Konfigurasi yang tidak hati-hati dapat menyebabkan usaha penyusupan menjadi jauh lebih mudah terlebih jika ada pilihan lain yang dapat diambil oleh para penyusup. Sebagai contoh, sebuah server yang menjalankan beberapa layanan SSH dapat dengan mudah disusupi apabila mengijinkan penggunaan protokol versi 1 atau “remote root login” (RLOGIN) diizinkan. Kesalahan konfigurasi yang jelas ini menyebabkan terbukanya celah kemanan dengan penggunaan protokol versi 1, seperti “buffer overflow” yang dapat menyebabkan penyusup dapat mengambil hak akses “root” ataupun juga dengan menggunakan metode “brute-force password” untuk dapat menebak password “root”.

7. DoS, DDoS.

Serangan Denial of Service adalah serangan yang mengakibatkan setiap korbannya akan berhenti merespon atau “bertingkah” tidak lazim. Contoh serangan klasik “DoS” adalah “Ping of Death” dan “Syn Flood” yang untungnya sudah hampir tidak dapat dijumpai pada saat sekarang. Biasanya serangan DoS menyerang celah yang terdapat pada layanan system atau pada protokol jaringan kerja untuk menyebabkan layanan tidak dapat digunakan. Tehnik yang lainnya adalah menyebabkan system korban “tersedak” dikarenakan banyaknya paket yang diterima yang harus diproses melebihi kemampuan dari system itu sendiri atau menyebabkan terjadinya “bottleneck” pada bandwidth yang dipakai oleh system. Serangan “Distributed Denial of Service” (DDoS) merupakan tipe serangan yang lebih terorganisasi. Jenis serangan ini biasanya membutuhkan persiapan dan juga taktik untuk dapat menjatuhkan korbannya dengan cepat dan sebelumnya biasanya para penyerang akan mencari system kecil yang dapat dikuasai dan setelah mendapat banyak system kecil maka penyerang akan menyerang system yang besar dengan menjalankan ribuan bahkan puluhan ribu system kecil secara bersamaan untuk menjatuhkan sebuah system yang besar. Worm “MyDoom” yang terkenal itu dibuat untuk melancarkan serangan besar-besaran dari puluhan ribu system yang terinfeksi untuk menyerang situs www.sco.com. Serangan itu sukses besar yang menyebabkan www.sco.com harus dipindahkan dari DNS untuk dapat menjalankan kembali layanan.

8. Viruses (virus).

Salah satu definisi dari program virus adalah menyisipkan dirinya kepada objek lain seperti file executable dan beberapa jenis dokumen yang banyak dipakai orang. Selain kemampuan untuk mereplikasi dirinya sendiri, virus dapat menyimpan dan menjalankan sebuah tugas spesifik. Tugas tersebut bisa bersifat menghancurkan atau sekedar menampilkan sesuatu ke layar monitor korban dan bisa saja bertugas untuk mencari suatu jenis file untuk dikirimkan secara acak ke internet bahkan dapat melakukan format pada hard disk korban. Virus yang tersebar di internet yang belum dikenali tidak akan dapat ditangkap oleh program antivirus ataupun semacamnya yang meskipun korban telah terjangkiti tetapi tidak mengetahuinya. Perangkat lunak antivirus biasanya mengenali virus atau calon virus melalui tanda yang spesifik yang terdapat pada bagian inti virus itu sendiri. Beberapa virus menggunakan tehnik polymorphic agar luput terdeteksi oleh antivirus. Kebiasaan virus polymorphic adalah merubah dirinya pada setiap infeksi yang terjadi yang menyebabkan pendeteksian menjadi jauh lebih sulit. Praktisnya setiap platform komputer mempunyai virus masing-masing dan ada beberapa virus yang mempunyai kemampuan menjangkiti beberapa platform yang berbeda (multi-platform). Virus multi-platform biasanya menyerang executable ataupun dokumen pada Windows dikarenakan kepopuleran oleh system operasi Microsoft Windows dan Microsoft Office sehingga banyak ditemukan virus yang bertujuan untuk menghancurkan “kerajaan” Microsoft Corp.

9. Worms.

Sebuah “worm” komputer merupakan program yang menyebar sendiri dengan cara mengirimkan dirinya sendiri ke system yang lainnya. Worm tidak akan menyisipkan dirinya kepada objek lain. Pada saat sekarang banyak terjadi penyebaran worm dikarenakan para pengguna komputer tidak melakukan update pada perangkat lunak yang mereka gunakan, yang dimana ini berarti, sebagai contoh, Outlook Express mempunyai fungsi yang dapat mengizinkan eksekusi pada file sisipan (attachment) e-mail tanpa campur tangan dari pengguna komputer itu sendiri.

10. Trojan horse.

Trojan horse adalah program yang berpura-pura tidak berbahaya tetapi sebenarnya mereka sesuatu yang lain. Salah fungsi yang biasa terdapat pada “trojan horse” adalah melakukan instalasi “backdoor” sehingga si pembuat program dapat menyusup kedalam komputer atau system korban.

11. Junk mail (surat sampah).

“junk mail” sesungguhnya bukan suatu ancaman keamanan yang serius, tetapi dengan penyebaran virus dan worm melalui e-mail, maka jumlah junk mail juga ikut bertambah. Ancaman keamanan sesungguhnya bukan dari e-mail sampah itu sendiri melainkan file sisipannya (attachment) yang patut diwaspadai dikarenakan penyebaran virus dan worm menggunakan metode ini.

12. Time bomb (bom waktu).

“Time bomb” adalah program yang mempunyai tugas tetapi dengan waktu tertentu baru akan menjalankan tugasnya. Beberapa jenis virus dan worm juga mempunyai kesamaan fungsi dengan aplikasi ini. Time bomb berbeda dengan virus ataupun worm dikarenakan dia tidak melakukan replikasi terhadap dirinya tetapi melakukan instalasi sendiri kedalam system.

- Hacker

1. Orang yang secara diam-diam mempelajari sistem yang biasanya sukar dimengerti untuk kemudian mengelolanya dan men-share hasil ujicoba yang dilakukannya.

2. Hacker tidak merusak sistem

- Craker

1. Orang yang secara diam-diam mempelajari sistem dengan maksud jahat

2. Muncul karena sifat dasar manusia yang selalu ingin membangun (salah satunya merusak)

– Ciri-ciri cracker :

• Bisa membuat program C, C++ atau pearl

• Memiliki pengetahuan TCP/IP

• Menggunakan internet lebih dari 50 jam per-bulan

• Menguasai sistem operasi UNIX atau VMS

• Suka mengoleksi software atau hardware lama

• Terhubung ke internet untuk menjalankan aksinya

• Melakukan aksinya pada malam hari, dengan alasan waktu yang memungkinkan, jalur komunikasi tidak padat, tidak mudah diketahui orang lain

– Penyebab cracker melakukan penyerangan :

• spite, kecewa, balas dendam

• sport, petualangan

• profit, mencari keuntungan dari imbalan orang lain

• stupidity, mencari perhatian

• cruriosity, mencari perhatian

• politics, alasan politis

* Different Types of Attacking (jenis-jenis serangan) Scanning.

a) Scanning

adalah metode bagaimana caranya mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari IP/Network korban. Biasanya “scanning” dijalankan secara otomatis mengingat “scanning” pada “multiple-host” sangat menyita waktu. “Hackers” biasanya mengumpulkan informasi dari hasil “scanning” ini. Dengan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan maka “hackers” dapat menyiapkan serangan yang akan dilancarkannya. Nmap merupakan sebuah network scanner yang banyak digunakan oleh para professional dibidang network security, walaupun ada tool yang khusus dibuat untuk tujuan hacking, tapi belum dapat mengalahkan kepopuleran nmap. Nessus juga merupakan network scanner tapi juga akan melaporkan apabila terdapat celah keamana pada target yang diperiksanya. Hacker biasanya menggunakan Nessus untuk pengumpulan informasi sebelum benar-benar meluncurkan serangan. Untungnya beberapa scanner meninggalkan “jejak” yang unik yang memungkinkan para System administrator untuk mengetahui bahwa system mereka telah di-scanning sehingga mereka bisa segera membaca artikel terbaru yang berhubungan dengan informasi log.

b) Password cracking.

“Brute-force” adalah sebuah tehnik dimana akan dicobakan semua kemungkinan kata kunci (password) untuk bisa ditebak untuk bisa mengakses kedalam sebuah system. Membongkar kata kunci dengan tehnik ini sangat lambat tapi efisien, semua kata kunci dapat ditebak asalkan waktu tersedia. Untuk membalikkan “hash” pada kata kunci merupakan suatu yang hal yang mustahil, tapi ada beberapa cara untuk membongkar kata kunci tersebut walaupun tingkat keberhasilannya tergantung dari kuat lemahnya pemilihan kata kunci oleh pengguna. Bila seseorang dapat mengambil data “hash” yang menyimpan kata kunci maka cara yang lumayan efisien untuk dipakai adalah dengan menggunakan metode “dictionary attack” yang dapat dilakukan oleh utility John The Ripper. Masih terdapat beberapa cara lainnya seperti “hash look-up table” tapi sangat menyita “resources” dan waktu.

c) Rootkit.

“Rootkit” adalah alat untuk menghilangkan jejak apabila telah dilakukan penyusupan. Rootkit biasanya mengikutkan beberapa tool yang dipakai oleh system dengan sudah dimodifikasi sehingga dapat menutupi jejak. Sebagai contoh, memodifikasi “PS” di linux atau unix sehingga tidak dapat melihat background process yang berjalan.

* Defending (bertahan)

a) Firewall.

Komputer dan jaringan kerja yang terhubung dengan internet perlu untuk dilindungi dari serangan. Firewall adalah cara yang lumayan efeltif untuk melakukannya. Secara umum firewall akan memisahkan public network dan private network. Tipe firewall dapat dibagi menjadi beberapa kategori, contohnya: Packet Filtering Firewall, “Proxy Firewall”.

b) Logs.

Seorang system administrator wajib untuk melihat log dari system dari waktu ke waktu. Dengan melihat log maka system administrator dapat melihat aktifitas yang terjadi dan kemungkinan besar dapat melakukan antisipasi apabila terlihat beberapa aktifitas yang mencurigakan terjadi.

c) IDS. (Intrusion Detection System)

Satu cara umum melakukan otomatisasi pada pengawasan penyusupan adalah dengan menggunakan IDS. IDS akan mendeteksi jenis serangan dari “signature” atau “pattern” pada aktifitas jaringan. Bahkan dapat melakukan blokade terhadap traffic yang mencurigakan.

d) Honeypot.

“HoneyPot” adalah server “umpan” yang merupakan pengalih perhatian. Tujuan dari honeypot adalah mereka tidak menjalankan layanan sebagaimana umumnya server tetapi berpura-pura menjalankannya sehingga membiarkan para penyusup untuk berpikir bahwa mereka benar-benar adalah “server” yang sesungguhnya. Honeypot juga bermanfaat untuk melihat tehnik yang digunakan oleh para penyusup untuk dapat masuk kedalam system juga sebagai alat untuk mengumpulkan bukti sehingga para penyusup dapat diproses secara hukum.

e) Configuration.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, konfigurasi yang hati-hati akan membantu anda untuk bertahan terhadap kemungkinan serangan yang terjadi. Kebanyakan dari kasus penggantian halaman muka situs (web defacement) terjadi dikarenakan kesalahan konfigurasi sehingga menyebabkan pihak ketiga dapat mengambil keuntungan dari kesalahan ini.


2 komentar:

Unknown mengatakan...

virus yang paling bahaya ya

Unknown mengatakan...

2 swip 3 ruangan itu gimana???