Jumat, 06 November 2009

Tersaingi Negeri, Sekolah Swasta di Kaltim Merosot

Jumlah siswa sekolah swasta di Kalimantan Timur (Kaltim) terus merosot setiap tahun, karena pemerintah daerah terus membuka banyak sekolah negeri.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh pendiri Yayasan Sumber Mas Group Yos Soetomo. Yos, yang mengelola enam sekolah swasta mulai TK hingga SMA atau sederajat di Kaltim ini mengatakan, merosotnya jumlah disebabkan karena pemerintah seolah berlomba mendirikan sekolah negeri baru. Akibat itu pula, siswa lebih memilih masuk ke sekolah negeri.

Menurut Yos, sekolah negeri mulai menjamur sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah pada 1999 silam. Sejak itu, masing-masing daerah seolah berlomba mendirikan sekolah negeri tanpa menggandeng sekolah swasta, sehingga pengelola sekolah swasta merasa dirugikan.

Di Sekolah Kesatuan, lanjut Yos, jumlah siswa mencapai lebih dari 3.000 orang. Namun sejak otonomi daerah berlaku dan daerah berbondong-bondong mendirikan sekolah negeri, jumlah siswa kini hanya tercatat 800 orang.

"Di Sekolah Kesatuan hingga saat ini ada enam unit yakni satu TK, satu, satu SMP, satu SMA, dan dua SMK," katanya.

Akibat merosotnya jumlah siswa di sekolah tersebut, lanjutnya, yayasan itu hampir saja menggabungkan dua sekolah sejenis menjadi satu dan berniat mengurangi jumlah guru. Namun setelah dilakukan pemikiran secara bijaksana, hal itu urung dilakukan, meskipun dari bulan ke bulan yayasan selalu mengalami defisit, baik untuk operasional ataupun gaji guru.

Menurut Yos, setiap bulan yayasan harus mengeluarkan dana senilai Rp 130 juta untuk menggaji 96 guru di enam sekolah milik yayasan itu. Namun, pemasukan untuk semua sekolah tersebut hanya Rp 100 juta, sehingga pihaknya harus menutupi kekurangan sebesar Rp 30 juta.

Alih-alih tidak mengurangi jumlah guru, yayasan menelurkan kebijakan yang telah disepakati para guru. Dikatakannya, setiap guru yang telah bersertifikasi dan mendapatkan gaji serta tunjungan lebih harus menyisihkan penghasilannya untuk guru lain.


Tidak ada komentar: