Adobe Reader merupakan software yang paling sering dieksploitasi dalam serangan terarah. Temuan tersebut diungkapkan oleh F-Secury, perusahaan spesialis keamanan asal Helsinki, Finlandia.
F-Secure menyebutkan, pengguna sebaiknya melakukan update ke versi Adobe Reader terbaru untuk melindungi dirinya dari serangan baru yang memanfaatkan celah keamanan yang baru saja ditambal tiga minggu lalu.
Seperti VIVAnews kutip dari keterangannya, 14 Maret 2010, F-Secure mengklaim bahwa 61 persen dari sekitar 900 serangan yang mereka catat dalam dua bulan pertama di 2010 membidik khusus celah pada Adobe Reader.
Tahun 2008, Adobe Reader hanya menjadi sasaran 29 persen serangan. Angka itu naik menjadi hampir 50 persen di tahun lalu. Dengan tren seperti ini, software Adobe akan menjadi target dua dari tiga serangan di dunia maya. Sebagai perbandingan, dari total serangan yang hadir di dua bulan pertama, 2010, hanya 24 persen yang mengarah ke Microsoft Word.
Microsoft, dalam pandangan F-Secure, kini telah semakin baik. Padahal, dulu Word, Excel, dan PowerPoint yang sebelumnya menjadi sasaran sekitar separuh serangan hacker terhadap dokumen digital.
Bahkan di tahun 2008, serangan terhadap tiga aplikasi Microsoft tersebut mencapai 71 persen dari seluruh serangan. Menurut catatan F-Secure, kini angkanya secara total hanya mencapai 39 persen.
Sumber
VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar