Agustus lalu Intel menghadirkan prosesor dual core untuk netbook yakni Atom N550. Sejumlah produsen langsung menyiapkan produk mereka yang telah memanfaatkan prosesor tersebut. Salah satunya adalah Lenovo.
Meski begitu, tidak seperti produsen lain yang langsung menghadirkan netbook-nya ke pasaran, Lenovo tidak mengambil langkah serupa.
“Strategi yang kami gunakan adalah melindungi dan menyerang,” kata Irene Santosa, Country Manager, Home Small Business, Lenovo Indonesia pada VIVAnews, 13 Oktober 2010.
Artinya, Irene menyebutkan, Lenovo melindungi bisnis perusahaan di China dan pasar komersial global sambil ‘menyerang’ peluang pertumbuhan utama di pasar yang sedang tumbuh dan segmen transaksional global yang mencakup segmen konsumer dan UKM.
“Pendekatan Lenovo ke pasar yang sudah matang atau pasar berkembang, termasuk Indonesia, berdasarkan pada siapa pelanggan kami dan apa yang mereka butuhkan, bukan di mana mereka berada,” kata Irene.
Oleh karena itu, kata Irene, Lenovo akan meluncurkan produk (termasuk netbook atau dual-core processor Atom) jika dan di mana pihaknya melihat adanya kebutuhan.
“Kami melihat netbook bukan sebagai pengganti fungsi notebook PC tradisional, melainkan sebagai perangkat sekunder,” kata Irene. “Perangkat ini ideal untuk keluarga, pelajar, atau perseorangan yang ingin melakukan kegiatan seperti mendengarkan musik, browsing internet dan menjalankan aplikasi Word,” ucapnya.
Saat ini, Irene menyebutkan, konsumen dapat memilih di antara notebook fungsional IdeaPad kami sebagai notebook utama mereka. Pengguna juga bisa melengkapinya dengan netbook yang sudah ada jika membutuhkan teknologi yang lebih mudah di bawa-bawa untuk menyelesaikan tugas yang tidak memerlukan kinerja terlalu intensif. (sj)
Sumber
VIVAnews
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
Info Kesehatan
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar