VIVAnews - Dari penelitian terbaru, terungkap bahwa texting atau aktivitas berkirim-kiriman pesan teks lewat ponsel ternyata mampu meningkatkan kemampuan mengeja bagi anak-anak.
Seperti dikutip dari Telegraph, 24 Januari 2011, beberapa akademisi dari Conventry University mengklaim bahwa ‘textism’ bisa meningkatkan kemampuan baca pada siswa dengan memberikan mereka ‘pelajaran’ ekstra seputar komposisi kata di luar jam sekolah.
Peneliti juga menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa penggunaan ponsel bisa merusak kemampuan membaca anak-anak, bahkan malah memberikan dampak positif, khususnya pada kemampuan mengeja.
Pada penelitian, sebanyak 114 anak berusia 9 dan 10 tahun direkrut. Anak-anak yang sebelumnya tidak menggunakan ponsel secara reguler ini dibagi menjadi dua kelompok.
Separuh di antaranya diberikan handset untuk berkirim SMS di akhir pekan dan di saat hari libur sekolah yang mencapai 10 hari. Peneliti kemudian memberikan uji membaca, mengeja, dan uji fonologi sebelum dan sesudah diberi handset. Kemampuan baca dan mengeja siswa juga dimonitor.
Ternyata, peneliti menemukan bukti bahwa textism berkontribusi signifikan pada perkembangan kemampuan mengeja siswa selama periode penelitian.
Penelitian yang menyurvei siswa dengan IQ yang berbeda-beda ini juga menemukan bahwa hasil uji lebih tinggi didapat oleh anak-anak yang menggunakan ponsel setelah 10 minggu dibanding saat mereka baru mulai menggunakan ponsel.
Kesimpulannya, meski ada kekhawatiran bahwa penggunaan singkatan seperti “CU L8R” atau “Gr8” bisa merusak kemampuan baca dan tulis siswa, ternyata hal itu tidak terbukti. Penelitian ini sendiri akan dipublikasikan di jurnal Computer Assisted Learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar