Washington, DC: Berita tentang situs whistle-blower Wikileaks selalu menarik perhatian. Kali ini, akibat Wikilekas membocorkan data-data rahasia pemerintah, ratusan orang terancam bahaya. Situs NHK mewartakan, Jumat (8/1), Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan beberapa orang di luar negeri dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Akibat WikiLeak, menyebabkan mereka dibenci pemerintah asing atau kekuatan politik lain.
Asisten Menteri Luar Negeri Philip Crowley mengatakan, beberapa ratus orang di seluruh dunia menghadapi risiko dari serangkaian pengungkapan diplomatik rahasia yang diterbitkan WikiLeaks. Ia mengatakan orang-orang itu mencakup aktivis masyarakat sipil, wartawan, atau pejabat pemerintah. Crowley menambahkan hubungan mereka dengan para pejabat AS yang diceritakan WikiLeaks sebagai pemicu persoalan.
Negeri Adidaya saat ini sedang memberikan perhatian khusus kepada orang-orang yang datanya terungkap pada Wikilekas. Kemungkinan, mereka menghadapi risiko kekerasan, penjara, atau bahaya serius lain. Hal itu dikabarkan akan terjadi, khususnya dalam masyarakat yang represif di seluruh dunia.
Seorang sekretaris Philip Crowley mengatakan Departemen Luar Negeri menyiapkan langkah untuk mengamankan mereka. Satu di antaranya dengan memperingatkan pemerintah asing agar tak mengambil tindakan terhadap orang-orang itu. Selain itu, AS juga meminta pemerintah asing membantu beberapa dari mereka untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.(AIS)
Sumber
Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar