Nusa Dua-- Pertumbuhan iklan untuk aplikasi di perangkat mobile seperti ponsel, BlackBerry, iPhone, diperkirakan akan naik 30 persen pada 2014. Demikian perkiraaan lembaga riset Gartner.
"Iklan di perangkat mobile tetap akan tumbuh, terutama di negara-negara yang belum berkembang, seperti Indonesia dan India, kata Shalini Verma, Principle Analyst Gartner kepada wartawan di sela-sela acara BlackBerry Developer Conference Asia 2011, di Nusa Dua, 14 Januari 2011.
Shalini mengatakan saat ini beberapa model monetizing (cara mendapatkan uang)dari sebuah aplikasi di ponsel. Model pertama adalah, aplikasi gratis. Aplikasi ini tetap bisa mendapatkan uang dari sponsor atau iklan. "Model pertama ini lebih cocok untuk negara yang kurang berkembang, banyak orang yang unbankable, tak punya kartu kredit, dan membeli kartu telepon pra bayar," kata Shalini.
Model kedua adalah aplikasi yang berbayar. Ini yang sudah dirintis Apple dengan iPhone, iPod dan iPad. Mereka punya toko aplikasi dan games, iTunses.com. iTunes telah menjual miliaran aplikasi. Model seperti ini biasanya disukai di negara yang sudah maju.
Dr. KF Lai, CEO BuzzCity, penyedia aplikasi di ponsel sependapat dengan Shalini. Selama bulan Desember saja terjadi Djuzz telah menjual 9 juta game di ponsel. Angka itu meningkat 18 persen. Saban hari ada 120 ribu pengunjung dan setiap pengunjung mengunduh empat kali. Indonesia adalah pasar yang besar bagi Djuzz selain India, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan.
Saat ini game tersedia dalam berbagai sistem operasi ponsel mulai dari Symbian, Android, BlackBerry, bahkan juga ponsel-ponsel Cina. Pengunduh terbanyak aplikasi ini adalah Nokia atau 49 persen dari total download. Adapun pengunduh dengna BlackBerry masih kecil porsinya, sekitar 0,5 persen dari keseluruhan download.
Untuk Indonesia game yang paling diminati game seputar aksi dan petualangan. Porsinya mencapai 24 persen. Game lainnya yang juga diminati adalah balapan (13 persen dari total pengunduh), olahraga (10 persen), 3D Games (10 persen).
"Game mobil kini semakin tumbuh," kata Kai. Kini, Kai menambahkan, banyak developer game perorangan yang menjadi orang kaya baru. Ada salesman dari New Jersey atau developer Turki yang gamenya diunduh jutaan orang.
NUSA DUA
sumber
TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar