Rabu, 18 Agustus 2010

RIM Akan Berikan Akses BlackBerry ke India

Akhirnya polemik Research In Motion dan pemerintah India segera terselesaikan. Pembuat handset dan layanan BlackBerry asal Kanada itu tampaknya akan setuju untuk memberi akses kepada pemerintah India atas layanan email dan pesan SMS BlackBerry di India.

Seperti dilansir dari situs LA Times, RIM setuju untuk memberikan salinan client email dan pesan SMS kepada pemerintah India, asalkan lembaga yang bersangkutan melayangkan permintaan khusus kepada RIM.

Namun, setelah bulan November, pemerintah India akan mendapat akses dan feed data-data tadi secara otomatis, tanpa perlu ada permintaan khusus. Dengan demikian, para pengguna layanan BlackBery bisa bernafas lega, karena akan tetap menikmati layanan itu selepas tenggat 31 Agustus 2010 yang sebelumnya ditetapkan oleh pemerintah India.

Namun tentu saja layanan tadi bisa dinikmati dengan mengorbankan kenyamanan dan keamanan informasi pribadi konsumen, karena semua informasi yang diakses pelanggan sudah bukan menjadi rahasia pribadi.

"Siapa yang suka bila rahasia seks, rahasia bisnis, rahasia negara mereka di dimata-matai oleh intel? Kebijakan ini tidak akan menghambat teroris untuk berkomunikasi. Tapi justru membuat tak nyaman jutaan pelanggan BlackBerry," kata Kabir Bedi, seorang aktor India.

Pemerintah India sendiri mengkhawatirkan layanan BlackBerry dijadikan sebagai sarana mendukung kegiatan terorisme, karena kelompok penyerang di peristiwa Mumbai 2008, menggunakan BlackBerry dalam aksinya.

Sebelum RIM bersedia membuka akses email dan pesan SMS layanan Blacberry di India, selama ini pemerintah India hanya bisa memonitor panggilan telepon dan situs-situs web yang diakses oleh pelanggan BlackBerry.

Langkah ini saja hal ini membuat kompetitor BlackBerry di India gembira. "Apple iPhone dan Nokia cukup senang," kata Rajan Mathews, Director General Asosiasi Operator Selular India, kepada LA Times.

Bagi pemerintah India, ini mungkin baru kemenangan awal, karena setelah ini mereka bisa saja menuntut Google dan Skype melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan RIM.

Sementara bagi RIM, langkah ini bisa jadi bakal menjadi solusi standar di beberapa negara yang juga tengah mempermasalahkan masalah keamanan layanan ini, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Libanon, Aljazair, juga termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia juga meminta akses pada layanan BlackBerry dan meminta RIM membangun server lokal. Sementara UEA berencana memblokir layanan BlackBerry mulai Oktober mendatang.

India merupakan salah satu negara pengguna BlackBerry yang potensial. Dari 635 juta pengguna ponsel, 1 juta di antaranya adalah pengguna BlackBerry. Diperkirakan ada 1,2 juta pengguna BlackBerry Indonesia, dan sekitar 500 juta pengguna BlackBerry di UEA. Secara global, ada sekitar 46 juta pengguna BlackBerry aktif di seluruh dunia.



Sumber
VIVAnews

Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
Info Kesehatan
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku

Tidak ada komentar: