JAKARTA — Para produsen kamera beken makin serius menggarap pasar kamera saku (pocket camera) berharga murah meriah. Upaya ini bertujuan untuk membendung serbuan kamera saku buatan China yang terus membanjiri pasar Indonesia.
Target pasar kamera murah adalah para pemula. Segmen ini menginginkan kepraktisan serta membutuhkan kamera berharga murah. Hitung-hitungan yang sampai ke Kontan, porsi pasar kamera pemula mencapai hingga 70 persen dari total penjualan kamera.
Menurut Sandy Chandra, Manajer Pemasaran Olympus Customer Care Indonesia, potensi pasar kamera kelas pemula ini sangat besar. Makanya, Olympus masuk ke segmen kamera pemula sejak tahun lalu. Padahal, awal kiprahnya di Tanah Air, Olympus hanya mengincar pasar medium dan profesional. Harga jual kamera segmen ini di atas Rp 1 juta per unit.
Nah, sekarang Olympus menjual kamera pemula seharga Rp 600.000-Rp 800.000 per unit. Dengan strategi ini Olympus yakin penjualan kamera saku tahun ini bisa meningkat. Catatan saja, tahun 2010, porsi kamera pemula Olympus sekitar 30 persen terhadap total produk. "Tahun ini, kami menambah porsinya menjadi 40 persen," ujar Sandy beberapa waktu lalu.
Namun, bukan perkara mudah mengail di ceruk ini. Kendati pasarnya lebar, persaingan di segmen ini makin sengit karena ada gempuran kamera dari China. "Saat ini ada 30 merek kamera China yang bercokol di pasar kamera pemula," kata Agung Arifiandi, Pemasaran Produk 17 Panasonic Gobel Indonesia, kepada Kontan, belum lama ini.
Makin banyak pemain
Lazimnya harga produk dari Negeri Tirai Bambu, harga kamera saku buatan China juga jauh murah ketimbang kamera merek ternama. Beberapa merek kamera dari China ini antara lain Shinco, Brica, Speed, Braun, dan Generic. Harga kamera tersebut berkisar Rp 300.000 hingga Rp 900.000 per unit.
Demi menghadapi serbuan kamera saku nan murah dari China, Panasonic mulai melirik segmen ini. Pertengahan tahun nanti, pabrikan peranti elektronik asal Jepang ini akan merilis dua seri kamera pemula. "Di pasar nanti, harga kamera saku ini bisa Rp 900.000," ungkap Agung.
Dengan produk baru ini, Panasonic yakin tahun ini penjualan kamera pemula tumbuh 30 persen. Lebih dari itu, Agung optimistis strategi ini juga efektif untuk mempertahankan pasar serta sanggup membendung serbuan kamera saku dari China.
Produsen lain yang membidik pasar kamera pemula ialah PT Samsung Electronics Indonesia. Menurut Febri Rush, dari bagian pemasaran produk Samsung, pada akhir tahun 2010 perusahaannya meluncurkan kamera ES25 seharga Rp 900.000. Sebenarnya, model ES sudah muncul pada awal tahun 2010 seharga Rp 1,2 juta.
Namun, demi bisa bersaing dengan kamera China, Samsung merilis seri sama dengan mengganti baterai lithium dengan baterai AA. "Spesifikasi sama dengan seri sebelumnya," tegas Febri. Lewat produk baru ini, Samsung berharap penjualan kamera pemula tahun ini tumbuh 10 persen. (Kontan/Yudo Widiyanto)
Sumber
KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar