Jumat, 08 Oktober 2010

2011, Penetrasi Seluler Tembus 100 Persen

JAKARTA, Teknologi telekomunikasi seluler memang ajaib. Hanya dalam waktu tak kurang dari dua dekade, penetrasinya diperkirakan bakal menembus angka 100 persen. Pencapaian ini mungkin tidak terbayang saat jaringan telekomunikasi baru menggunakan kabel tembaga.

Menurut Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia yang juga Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, tingkat penetrasi seluler di Indonesia diperkirakan menembus 100 persen tahun depan. Ia mengatakan, saat ini jumlah pelanggan seluler mencapai sekitar 185 juta pelanggan dari jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa.

"Fenomena penetrasi 100 persen di seluler tidak berhenti, beda dengan fix line. Kalau tahun depan kami perkirakan 100 persen, kurva masih naik lagi. Kami estimasi bisa mencapai 130 persen," ujar Sarwoto dalam perbincangan dengan pekerja media di sela-sela peluncuran Palangkaraya sebagai Kota Broadband oleh Telkomsel, pekan lalu.

Sarwoto mengatakan, tingkat penetrasi yang tinggi didukung ketersediaan jaringan yang sudah mencakup sebagian besar populasi. Sementara itu, Telkomsel, kata Sarwoto, saat ini sudah melayani 96 persen populasi dengan jaringan yang dibangun dalam 15 tahun terakhir.

"Ada sekitar 10 juta penduduk yang masih blank spot belum terkena sinyal. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua," ujar Sarwoto. Kalau tahun 2005 Telkomsel mencanangkan kampanye bahwa semua ibu kota kecamatan di Indonesia berdering, maka tahun ini pihaknya menargetkan setiap kelurahan di Indonesia berdering didukung program universal service obligation (USO) yang disubsidi pemerintah dan program internal bertajuk Telkomsel Merah Putih.

Selain itu, penetrasi yang tinggi sebenarnya juga disebabkan oleh perkembangan perangkat telekomunikasi yang semakin beragam, seperti smartphone, modem, dan komputer tablet. Akibatnya, satu pelanggan mungkin menggunakan lebih dari satu perangkat dan layanan seluler. Misalnya, satu perangkat untuk telepon, satu perangkat lainnya untuk akses data dan aplikasi berbasis data.

"Di Jakarta, penetrasi sim card sudah lebih dari 140 persen. Artinya, satu orang bawa satu, dua, tiga, atau empat sim card," kata Sarwoto. Fenomena yang sama juga terjadi di luar Jawa, seperti di Kalimantan Tengah, yang saat ini tercatat memiliki 14,5 juta pelanggan seluler, padahal populasinya hanya 14 juta jiwa.



Sumber
KOMPAS.com

Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
Info Kesehatan
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku

Tidak ada komentar: