Kamis, 11 Februari 2010

14 PELAJAR MADRASAH DIPECAT AKIBAT BERBUAT MESUM

Sebanyak 14 pelajar Madrasah Tsanawiah (MTs) Model Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dipecat akibat berbuat mesum di dalam kelas.
"Saya menerima laporan pemberhentian itu beberapa waktu lalu," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Harimurti, Rabu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda itu mengaku, mendukung kebijakan pihak sekolah yang memberhentikan 14 pelajar yang dinilai telah melanggar aturan sekolah.
"Saya mendukung kebijakan sekolah, sebab ini akan menjadi pembelajaran bagi pelajar lainnya. Diberhentikan bukan berarti anak itu putus sekolah, tetapi hanya diangkat dari lingkungan sekolah itu," katanya.
"Kami akan mencari solusi agar mereka tetap bisa sekolah, termasuk membantu mencari sekolah yang akan menerima mereka," kata Harimurti.
Terkait dengan perbuatan mesum yang dilakukan ke-14 pelajar MTsN Model Samarinda itu, Harimurti tidak bersedia memberi penjelasan lebih rinci.
"Pada laporan itu hanya disebutkan mereka diberhentikan akibat melanggar aturan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda itu.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, terbongkarnya kasus itu bermula dari laporan yang diterima guru yang menyebut adanya perbuatan mesum yang dilakukan sejumlah pelajar MTsN Model di Samarinda itu.
Pada minggu pertama dan kedua Februari 2010, MTsN Samarinda itu kemudian membentuk tim khusus untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Tim kemudian memantau dengan cara meninggalkan ruang kelas dan melarang pelajar keluar dari ruangan.
Hasilnya, mereka menemukan 14 pelajar, delapan di antaranya pelajar putri serta tujuh pelajar putra mulai kelas I hingga kelas III melakukan perbuatan tak senonoh di dalam kelas.
"Mereka kedapatan melakukan perbuatan mesum di dalam kelas pada jam istrahat atau di belakang gedung sekolah. Bahkan ada yang melakukannya di hadapan pelajar lannya," ujar seorang pelajar Kelas III MTsN Model Samarinda, Sidiq Irjali.
Pelajar MTsN Model Samarinda lainnya, Hariyadi, mengaku malu dengan kejadian tersebut.
"Kami sudah lama mendengar informasi itu, bahkan di sekolah isu tersebut sudah menyebar. Selain melakukan perbuatan tak senonoh seperti berpeluk-pelukan di dalam kelas dan di areal sekolah, di antara mereka yang dikeluarkan itu juga sering merokok," kata Hariyadi.
Sementara, pihak MTsN Model Samarinda mengakui telah memecat 14 pelajar akibat melanggar aturan sekolah.
"Mereka dikeluarkan akibat melanggar aturan sekolah. Keputusan itu diambil berdasarkan berbagai pertimbangan dan melalui mekanisme lewat rapat dewan guru yang kami gelar pada 21 Januari 2010 lalu," kata Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTsN Model Samarinda, Irfan Anshori Masdar, tanpa merinci jenis pelanggaran dimaksud.
Namun, Irfan Anshori Masdar tidak menampik jika ke-14 pelajar tersebut dikeluarkan juga akibat adanya perbuatan mesum.
"Setiap pelanggaran dihitung dalam bentuk poin dan jika sudah mencapai 100 poin maka pelajar tersebut akan diberi sanksi keras, termasuk dikeluarkan dari sekolah. Perbuatan mesum di sekolah termasuk pelanggaran dengan poin tertinggi, namun semua itu melalui proses dan mekanisme," katanya.

Sumber
Samarinda, 10/2 (ANTARA) -

Tidak ada komentar: