Meski baru diluncurkan pekan ini, menurut Websense, spammer mulai membidik Google Buzz, situs jejaring sosial milik raksasa mesin pencari asal California tersebut.
Websense menyatakan, saat Twitter diluncurkan, situs mikroblogging tersebut membutuhkan waktu sampai mereka menjadi sasaran spammer. Akan tetapi, sebagai perbandingan bagaimana spammer kini semakin agresif, mereka hanya perlu dua hari sebelum mulai masuk Google Buzz.
“Sangat mengkhawatirkan bagaimana spammer telah semakin menyadari pentingnya jejaring sosial sehingga mereka langsung menyerbu layanan baru seperti Google Buzz secara besar-besaran,” kata Carl Leonard, Security Research Manager Websense, seperti VIVAnews kutip dari PCWorld, 17 Februari 2010.
Leonard menyebutkan, untuk memanfaatkan jejaring sosial seperti Google Buzz dengan aman, perusahaan perlu melindungi diri dan karyawannya dengan solusi keamanan yang selalu beradaptasi dengan perubahan konten internet setiap saat.
Selain itu, Websense juga menyebutkan, situs web 2.0 yang memungkinkan pengguna mengisi konten (user-generated content) merupakan target utama para penjahat dunia maya ataupun spammer. Dari penelitian, terbukti bahwa 95 persen user generated comment seperti di blog, chat room, dan forum diskusi lainnya merupakan spam ataupun mengandung bahaya.
Demi keamanan, Websense menyarankan pengguna internet untuk berhati-hati ketika mengklik link yang mencurigakan di Buzz. Selain itu, Websense juga berharap bahwa Google siap menghadapi volume spam yang akan membanjiri layanan barunya.
VIVAnews -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar