Jepang - Memprihatinkan! Mungkin itu ungkapan yang paling pas untuk menggambarkan kasus berikut ini. Betapa tidak, para siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang seharusnya gia menuntut ilmu justru giat menjajakan cinta via pesan singkat (SMS), bukan sekadar seks virtual tapi seks beneran!
Pesan tawaran diri itu dikirim dengan menggunakan kode-kode, seperti “IkebLURV1800Yukichi2JC1″, yang sekilas tampak seperti rangkaian huruf yang tak masuk akal alias membingungkan.
Pihak Kepolisian Jepang berusaha memecahkan kode-kode ini. Upaya pemecahan kode tersebut diawali dari kata pertama “Ikeb” yang diduga menunjuk pada tempat tinggal para gadis penjaja cinta tersebut, yakni Ikebukuro. LUVR, diterjemahkan menjadi “Aku akan bercinta denganmu”, sementara 1800 menunjukkan waktu, yakni pukul 18.00 atau sama dengan pukul 06.00 sore.
Dikutip detikINET dari Softpedia, Selasa (5/2/2008), Yukichi menunjuk pada Fukuzawa Yukichi, seorang penulis dan ahli teori politik dari abad 19, yang wajahnya menghiasi mata uang 10 ribu Yen. Maka Yukichi2 berarti menunjukkan tarif gadis tersebut sekitar 20 ribu Yen, atau sekitar Rp 1,7 juta. JC dapat diartikan Junior High Scholl (SMP), sementara “1″ berarti kelas 1. Sehingga pesan tersebut secara keseluruhan dapat diartikan, “Aku siswi kelas 1 SMP, kita dapat bertemu di Ikebukuro jam 6 sore untuk bercinta, dengan tarif Rp 1,7 juta.”
Dari pesan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa para gadis penjaja cinta tersebut kebanyakan masih anak-anak, siswi kelas 1 SMP, berusia sekitar 13 tahun. Dari situ, pihak kepolisian menangkap para gadis penjaja cinta yang merupakan siswi SMP dan SMA di Tokyo dan Saitama.
Belum teridentifikasi apakah para gadis tersebut beraksi secara mandiri atau merupakan anggota prostitusi yang lebih besar. Kasus serupa pernah terjadi di Kuwait, di mana para pengguna ponsel menerima sms “Hai, aku Medeena, kontak aku dan aku akan membuatmu senang serta puas.” ( dwn / dwn )
Sumber Fransiska Ari Wahyu - detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar