Setelah mengalami penurunan di tahun 2009 akibat krisis ekonomi global, pasar teknologi informasi di Indonesia akan kembali tumbuh. Diperkirakan, Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau pertumbuhan rata-rata tahunan antara tahun 2010 sampai 2014 akan mencapai 15 persen.
Menurut laporan global market research yang dilakukan Companiesandmarkets, di kuartal pertama 2009, sejumlah perusahaan manufaktur menunda pengadaan IT. Akan tetapi belanja tetap berlangsung di sektor finansial yang sebelumnya menguasai sekitar 30 persen dari total belanja perusahaan.
Belanja IT sendiri diperkirakan akan meningkat hinga 4 miliar dolar AS di tahun 2010 ini, naik dari sekitar 3,5 miliar dolar AS di tahun 2009. Sejumlah faktor pendorong fundamental, seperti VIVAnews kutip dari Officialwire, 16 Januari 2010, seperti rendahnya penetrasi komputer dan meningkatnya daya beli memastikan pasar tetap berada jalur pertumbuhan.
Indonesia sendiri, diperkirakan akan menjadi salah satu pasar IT yang akan tumbuh paling baik di kawasan Asia dalam periode lima tahun ke depan.
Laporan Companiesandmarkets menyebutkan, di tahun 2014, hardware akan mendominasi pasar IT Indonesia dan akan mencapai nilai sebesar 6,9 miliar dolar AS. Lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya.
Dengan penetrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang hanya sekitar 20 persen dan pembangunan hanya terbatas di kawasan kaya seperti Jawa, pasar Indonesia secara keseluruah memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
Meski demikian, pembangunan yang tidak merata dan kesenjangan digital merupakan hambatan untuk pertumbuhan yang lebih cepat di pasar yang memiliki potensi besar untuk IT ini.
VIVAnews -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar