Seksologis
Seseorang lelaki berusia 75 tahun, bisa ngeseks hingga 5.472 kali dengan 22 wanita, Mao Ze-dong hingga usia 82, masih mampu mengencani banyak perawan.
Mao Ze-dong ketua pimpiman Republik Rakyat China, hingga menjelang kematiannya, pada usia 82, malam itu ia masih sempat membobol dinding keperawanan seorang gadis belia di rumah sakit, menurutnya berhubungan seks itu bukan hanya sekedar untuk melampiasankan nafsu syahwat. Mao yakin benar bahwa santapan gadis-gadis belia akan memanjangkan usia seseorang lelaki, dengan kekuasaannya yang mutlak, dalam 20 tahun terakhir masa hidupnya, dengan mudah ia memperawankan banyak gadis belia.
Lebih gila lagi Jindrich Bodrovich, seorang pelukis surealis asal Ceko, ia tidak bisa hidup tanpa seks, ketidakhadiran para pelacur membuatnya kehilangan ilham untuk karya-karyanya. Dalam keadaan normal, minimal ia meniduri dua pelacur dalam semalam. Bodrovich pun pernah sekali didatangi 30 wanita, namun mereka bukan dari pelacuran, tetapi dari wanita yang baik-baik, yang ingin membuktikan keperkasaannya, dan ternyata, ia dapat melayani ke 30 wanita itu dalam dua malam.
Pangarang Perancis Guy De Maupassant, ia mampu berejakulasi enam kali semalam dan nge-seks hingga 20 kali, pada usia 30-an, ia telah meniduri lebih dari 300 perempuan, namun, kerakusan seks itu justru awal keruntuhannya. Perselingkuhannya yang terakhir, dengan wanita yang telah bersuami, membawanya ke rumah sakit jiwa.
Dijangkiti sipilis, dan ia pun meninggal dunia pada usia 43 tahun.
Grigory Rasputin, penasihat Tsar Rusia Nicholas dan Ratu Alexander ini sering ber-orgy ( pesta seks ) dengan para perempuan pengagumnya, konon, Rasputin menyebut penisnya yang berkutil itu sebagai jelmaan dewa pembawa berkah, perawan, janda, atau wanita yang telah bersuami pun pada antre.
Semua itu hanya isapan jempol belaka, bukan pula semacam anugerah, namun, secara teori, hal tersebut mungkin saja bisa terjadi, bahkan, hingga pada usia 75-an, seorang lelaki bisa nge-seks 5.472 kali dengan 22 perempuan. Bagaimana semua itu dimungkinkan? Cobalah kita lihat kutipan berikutnya.
MASA PERSIAPAN
( Usia 15-17 tahun ) : Setelah pubertas, produksi testosteron melonjak hingga 400 - 1000 persen. Para remaja pria bak granat berjalan yang tinggal ditarik picunya, dan muatan-air mani menjadi produk massal yang ingin segera memancur.
Jumlah rata-rata kencan : 0-1 wanita.
Jumlah hubungan seks : 5 kali dalam sebukan.
Masalah yang sering muncul : Penyakit berhubungan seks yang sering timbul dalam masa ini adalah gonore. Di seluruh dunia, penyakit berhubungan seks terjadi pada remaja yang berusia antara 15-18 tahun mencapai 25 persen.
Keluhan wanita : Umumnya wanita takut tertular gonore, ini memng penyakit rentan bagi perempuan.
SIAP BERTEMPUR
( Usia 18- 24 tahun ) : 62 persen pria usia ini memiliki fantasi nge-seks dengan wanita yang berumur minimal 15 tahun.
Jumlah rata-rata kencan : 0-8 wanita.
Jumlah hubungan seks : 12 kali dalam sebulan, 62 persen melakukan oral seks.
Jumlah khas : Ejakulasi prematur. Sebesar 60 persen di antara mereka tetlalu cepat mengeluarkan spermanya, bahkan ada yang sebelum esek-esek. Ini lebih dikarenakan dampak psikologis ( beban pelajaran, perkerjaan, takut diketahui orang tua dan sebagainya ).
Keluhan wanita : Di ranjang, lelaki biasanya sangat egoistis, masalnya terlalu cepat selesai dalam berhubungan seks dan tidak terkontrol.
KEMAMPUAN MAKSIMAL
( Usia 25-34 tahun ) : Pria masa inilah mencapai puncak ketangguhan seksnya. Timbul dorongan yang kuat memperbanyak keturunan. “Senjatanya” mereka siap mengencani yang lain begitu melepas ejakulasinya.
Jumlah rata-rata kencan : 10-20 wanita.
Jumlah hubungan seks : Pria dimasa mencapai tingkat puncak, secara hormonal maupun energi, setidaknya, dapat melakukan 20 kali hubungan seks dalam sebulan.
Yang masih jejaka : Hanya 3 persen dari kelompok ini yang masih jejaka.
Masalah yang muncul : Volume ejakulasi yang rendah. Sejumlah 70 persen lelaki pada rentang usia ini khawatir akan kesehatan seksnya. Jumlah sperma yang keluar pada ejakulasi kedua dan seterusnya sangat sedikit. ( hal itu sebenarnya normal ).
Keluhan wanita : Umumnya kaum adam tidak mengetahui pasti apa yang dimaui wanita saat bergumul di ranjang, di lain pihak, kaum hawa tidak ingin dimintai persetujuannya tentang apa yang hendak dikerjakan pasangannya di tempat tidur.
DALAM ORBIT
( Usia 35-55 tahun ) : Masa ini adalah masa kemapanan pria. Setelah melewati berbagai fase berhunbungan seks, pria kini berada dalam masa yang tepat. Namun, kadang ada berbagai gangguan dari luar yang begitu dahsyat,hingga kematangannya sering meruap. Akibatnya bisa menjadi fatal. Soalnya mereka tak tahan akan godaan berselingkuh atau melacur, namun, ” senjatanya ” sudah tidak cukup ampuh.
Jumlah rata-rata kencan : 22-25 wanita.
Jumlah hubungan seks : 7 kali dalam sebulan.
Masalah Khas : Andropause ( menopause lekaki ) berdampak besar terhadap hormon, psikologi, dan perubahan kimiawi dalam tubuh. Andropause merupakan fenomena pria dan bergejala serupa dengan menopause perempuan.
Keluhan wanita : Kebanyakan pasangan tidak menyadari gangguan seks yang menimpanya. Lebih dari 60 persen pria masa ini mengkonsumsi obat kuat, karena merasa tidak puas dalam berhubungan seks. Jika si wanita tampak tak bergairah, biasanya si pria juga langsung kehilangan selera.
REAKSI LAMBAT
( Usia 56 tahun ke atas ) : Pada tingkat usia ini, pria mencoba mengumbar nafsu seksnya, tetapi, apa daya, rambut mulai luruh, gigi berontokan, dan sepertiga berat badan menurun. Penyebabnya, respons seks yang melambat dan produksi testosteron yang mulai padam satu persen dalam setahun, lagi pula, pembuluh darah menyempit, akibatnya, pria pada tingkat usia ini rata-rata mengidamkan tidur tenang di siang hari.
Jumlah rata-rata kencan : Lebih dari 22 wanita.
Jumlah hubungan seks : 35 persen pria kelompok usia ini nge-seks seminggu sekali, namun, ada yang di antara mereka melakukannya dua kali dalam seminggu, dan sejumlah 45 persen pria yang memasuki 70-an menikmati seks minimal dua kali dalam seminggu.
Masalah yang muncul : Impotensi. sekitar 15 persen pria berusia 70-an berdisfungsi ereksi.
Keluhan wanita : Reaksi yang lambat membuat kaum perempuan malas bertempur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar