Waterloo - Research In Motion (RIM), pabrikan smartphone BlackBerry mengklaim telah meraup laba bersih sebesar US$ 796 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Keuntungan tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 768 juta.
Menurut co-CEO RIM Jim Balsillie, besarnya keuntungan diiringi dengan meningkatnya pendapatan RIM pada kuartal kedua tahun ini sebesar US$ 4,6 miliar atau melebihi target yakni US$ 4 miliar. Artinya, lanjut Balsillie, pendapatan tahun ini lebih besar 9 persen ketimbang masa yang sama tahun lalu.
"Kami yakin jumlah ini akan terus meningkat pada kuartal ketiga dan keempat seiring dengan musim belanja liburan," kata Balsillie seperti dikutip Cnet hari ini.
Untuk penjualan handset BlackBerry, dia mengatakan RIM telah menjual lebih dari 50 juta unit smartphone. Hingga akhir tahun ini, lanjut Balsillie, RIM akan mengapalkan model BlackBerry terbarunya, BlackBerry Torch dengan fungsi sentuh dan keyboard slide QWERTY ke wilayah Eropa, Meksiko dan Kanada.
Mengenai kebijakan pelaranggan menggunakan BlackBerry di sejumlah negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan India, Balsillie mengatakan perusahaannya sudah melakukan pembicaraan mengenai keamanan data para pengguna handset tersebut. "Kami bersedia untuk mematuhi aturan tetapi kami tidak bisa berkompromi mengenai masalah keamanan bagi pengguna," katanya.
Balsillie menjelaskan, hingga saat ini RIM memiliki 250 ribu server BlackBerry di seluruh dunia yang semuanya menggunakan proses enkripsi perusahaan dan merupakan bagian fundamental dari bisnis RIM.
Cnet|Rini K
Sumber
TEMPO Interaktif
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
Info Kesehatan
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar