Hongkong - Model usaha musik melalui ponsel menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan bisnis musik sekaligus sebagai cara mengatasi pembajakan. Topik inilah yang mengemuka dalam pembicaraan Forum Musik Asia Pasifik di Hongkong baru-baru ini.
Deputi Presiden Direktur PT Bakrie Telecom (BTEL) Tbk Erik Meijer mengatakan Asia menjadi pasar yang berkembang untuk industri telekomunikasi dan musik. Musik mobile menjadi solusi untuk mengembangkan kedua bisnis itu. "Kami perlu cara berpikir untuk musik mobile di pasar dan model unduh digital anti bacakan, dan solusinya mobile musik," ujar Erik dalam siaran persnya saat di forum itu.
Erik mengatakan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pembajakan sebesar 90 persen dari total pembelian dan konsumsi. Namun BTEL mampu menyumbang 6 persen dari layanan musik dari total pendapatan perusahaan. Erik mengklaim angka ini yang tertinggi dibanding perusahaan telekomunikasi yang lain.
Dia juga mengatakan BTEL memberikan layanan nada sambung pribadi (NSP) dengan paket pembayaran harian dan mingguan dengan tambahan servis pencarian dan pusat layanan telpon untuk ini. Hasilnya, mampu meningkatkan penetrasi 20 persen di konsumen BTEL atau rata-rata menyumbang Rp 11-12 miliar untuk perusahaan. Inovasi lainnya yakni Music Messaging dan Mobile radio. "Model unduh digital anti pembajakan ini berangkat untuk rantai nilai musik mobile," ujarnya.
Layanan berbayar unduh musik digital di BTEL mencapai lebih dari 70 persen di antara pengguna perangkat musik atau lebih dari 120 ribu pengguna aktif layanan tersebut. Selain itu lebih dari 1 juta lagu telah diunduh dalam kurun waktu 200 hari sejak peluncuran layanan tersebut.
Erik juga mengatakan selain industri telekomunikasi, keuntungan juga dirasakan perusahaan rekaman dan kalangan pekerja seni. Meningkatnya penggunaan NSP memberi pemasukan tambahan bagi perusahaan rekaman dan menyelamatkan dari pembajakan. Dalam jangka panjang dapat dinilai dapat mendorong masyarakat membeli musik secara ilegal.
Pembicara lainnya termasuk perwakilan dari Sony Music dan Nokia. Dalam sesi tersebut didiskusikan model bisnis yang sukses untuk musik mobile. Model yang dimiliki oleh BTEL, yang memungkinkan pelanggan mengunduh 30 lagu per bulan, menyediakan musik bagi pelanggannya hanya dengan seribu rupiah per hari. Untuk peluncuran layanan ini di Indonesia, BTEL bermitra dengan Sony Music, Warner Music, Universal Music, dan Musica.
Forum Musik Asia Pasifik diselenggarakan dari tanggal 26-28 Mei 2010 di hotel Grand Hyatt Hong Kong. Forum ini merupakan konferensi bisnis musik tahunan yang dihadiri lebih dari 300 perusahaan tiap tahunnya di Hong Kong. Acara ditutup dengan penampilan pemenang Grammy Jason Mraz. Dia menerima dua buah penghargaan dari BTEL sebagai artis internasional yang lagu-lagunya paling banyak di-unduh bulan Mei ini dan terbanyak terjual pada 2009.
Sumber
TEMPO Interaktif
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar