Washington– Dunia sedang berada di tahun paling panas sepanjang catatan sejarah, menurut analisis cuaca nasional AS. Kejadian ini menyebabkan seluruh dunia mengalami kekeringan. dan mengganggu pertanian.
Selama 6 bulan pertama tahun ini, menjadi lebih hangat dibandingkan dengan semester pertama tahun 1998 yang sebelumnya menjadi pemegang rekor dengan 0,03 derajat Fahrenheit, kata Jay Lawrimore, kepala analisis iklim di National Climatic Data Center AS.
Sebuah periode pola cuaca El Nino dianggap menjadi penyebab suhu panas secara global ini. “Kita memiliki episode El Nino di bagian awal tahun yang sekarang memudar tetapi telah memberikan kontribusi untuk suhu panas tidak hanya di Pacifik, tetapi juga khatulistiwa sehingga memberikan kontribusi pula kepada pemanasan secara global,” kata Lawrimore.
Suhu panas yang tidak besar telah hadir di sebagian besar wilayah Kanada, Afrika, samudera tropis dan bagian Timur Tengah.
Thailand bagian utara sedang berjuang melalui kekeringan terburuk dalam 20 tahun terakhir, sementara Israel di tengah kekeringan terpanjang dan paling parah sejak tahun 1920-an. Di Inggris, tahun ini telah menjadi waktu yang paling kering sejak 1929. Tidak hanya itu, wilayah es kutub telah mulai mencair dan menipis.
“Tahun ini fakta bahwa episode El Nino telah berakhir dan kemungkinan transisi ke La Nina sehingga memiliki pengaruh pendinginan pada suhu rata-rata global di mana mungkin kita tidak akan berakhir sampai dengan tahun terpanas secara keseluruhan,” ujar Lawrimore seperti dikutip dari Yahoo News.
“Untuk AS, Januari sampai Juni ini sedikit lebih hangat daripada rata-rata,” kata Lawrimore.
Berdasarkan skala perkembangan La Nina, kejadian alam ini mungkin datang pada bulan Juli dan Agustus, menurut menurut Badan Kelautan dan Atmosfer AS.
Meskipun La Nina berarti pendinginan global, transisi biasanya membawa cuaca panas dan kering untuk bidang pertanian di wilayah barat AS.
“Ini akan sangat hangat di wilayah timur Nebraska, Iowa, bagian barat Missouri,” kata Donald Keeney, ahli meteorologi pertanian senior di CROPCAST Ag Services.
Tapi ahli meteorologi di Departemen Pertanian AS, Eric Luebehuse, mengatakan bahwa dampak dari La Nina biasanya tertunda di Amerika Serikat yang berarti kabar baik bagi petani jagung.
“Kebanyakan tanaman sudah dalam tahap reproduksi,” katanya. “Jadi jika Anda dapat bertahan melalui beberapa minggu ke depan, Anda akan melewati titik yang benar-benar berbahaya di mana Anda dapat kehilangan hasil akibat cuaca panas.”
Sumber
inilah.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar