Jumat, 30 Juli 2010

Pendiri Browser Opera Akan Sambangi Indonesia

Salah satu pendiri Opera Software, Jon von Tetzchner berencana untuk ke Indonesia dalam waktu dekat. Hal itu diungkapkan oleh Communication Manager Opera Software International, Peko Wan.

"Jon selama ini sudah mengunjungi berbagai wilayah pengguna Opera, seperti Afrika, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain. Kami akan melihat waktu luang beliau untuk bisa hadir ke Indonesia," ujar Peko Wan, saat dijumpai di Grand Indonesia Jakarta, Rabu 28 Juli 2010.

Menurut Peko, Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Opera. Seperti diberitakan VIVAnews sebelumnya, Indonesia adalah negara pengguna browser Opera Mini terbesar di dunia, di atas Rusia, Amerika Serikat, India, China, maupun Inggris.

Menurut situs Global Statcounter, Opera Mini mendominasi sekitar 72 persen pangsa pasar browser mobile di Indonesia, melampaui browser Nokia, Netfront atau BlackBerry.

Jon Stephenson von Tetzchner mendirikan Opera Software di Oslo Norwegia pada 1995, bersama Geir Ivarsøy, yang kini telah meninggal dunia sejak empat tahun lalu. Opera banyak menemukan inovasi teknologi browser yang kemudian menjadi standar di industri, meliputi session browser, tabbed browser, mouse gesture, serta Speed Dial.

Saat ditanya apakah kedatangan von Tetzchner ada kaitannya dengan rencana pendirian kantor cabang Opera di Indonesia, Peko Wan, enggan menjawabnya dengan tegas. "Indonesia adalah negara yang sangat penting bagi Opera," kata Peko.

Perempuan Taiwan berdarah Indonesia itu mengaku, Opera memang tengah mempertimbangkan mengenai rencana pendirian kantor cabang di Indonesia. "Kami memang mengevaluasi hal itu," kata Peko.

Selama ini, Opera telah memiliki kantor cabang di beberapa negara Asia seperti Taiwan dan China, dalam rangka upaya mereka untuk lebih dekat dengan berbagai original electronic manufacturer dan vendor perangkat elektronik.

Beberapa bulan lalu, Opera Software juga telah membuka cabangnya di Rusia. Padahal, kini pengguna Indonesia telah melampaui jumlah pengguna Rusia.

Sementara, bila nanti Opera membuka cabang di Indonesia, kata Peko, sifatnya akan lebih pada pelayanan kepada pengguna. Bila ini terwujud, Opera Software akan menjadi perusahaan internasional yang bergerak di internet, setelah Yahoo, yang akan membuka cabang di Indonesia.



Sumber
VIVAnews

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Tidak ada komentar: