Rabu, 28 Juli 2010

Tata Busana Adat Bali Aga Ds.Tenganan Pagringsingan Dan Ds. Asak Karangasem

Oleh: I Ketut Darsana

Tata Busana sebagai salah satu aspek yang sangat esensial dalam kehidupan manusia dan dapat memberikan wahana prilaku manusia untuk dapat menunjukkan jati dirinya. Dari busana tercermin suatu identitas diri sebagai manusia individual, manusia dari suatu negara dan manusia yang memiliki pranata sosial yang lebih tinggi. Keanekaragaman dalam tata busana adat di Indonesia tetap merupakan satu kesatuan budaya yang dikokohkan oleh adanya kesatuan bahasa dan agama.

Tata busana adat Bali tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusianya karena dia berkembang sejalan dengan dinamika manusia dan kebudayaannya. Ini berarti perubahan aspek sosial budaya yang sangat cepat akan mempengaruhi pula norma-norma dan tata busana adat yang berlaku di masyarakat. Tetapi meskipun sesuatu adat istiadat mengalami perubahan dan perkembangan, di dalamnya akan tetap kita jumpai unsur-unsur yang konstan. Unsur-unsur yang konstan, tetap memelihara kesinambungan atau kontinuitas antara masa lampau dan sekarang, antara sekarang dan yang akan datang. Andaikata unsur-unsur yang konstan ini tidak ada, maka sudah tentu generasi sekarang tidak perlu dan tidak akan dapat mengerti generasi yang mendahuluinya.

Adanya proses globalisasi, informasi serta pesatnya perkembangan industri pariwisata, menyebabkan masyarakat Bali tidak lepas dari pengaruh-pengaruh kebudayaan luar. Pengaruh kebudayaan luar tersebut akan membawa perubahan-perubahan yang mendasar dalam berbagai kehidupan masyarakat Bali. Termasuk juga di dalam tata busana adat Bali. Industri pariwisata telah memberikan dampak terhadap kebudayaan Bali dalam katagori positif dan negatif. Secara positif, masyarakat Bali memperoleh manfaat ekonomi serta kebudayaan Bali dirangsang secara lebih progresif. Secara negatif unsur-unsur kebudayaan tertentu untuk konsumsi wisatawan terlibat ke produksi masa, komersialisasi dan orientasi materialisme. Oleh karena itu antisipasi terhadap pengaruh negatif seperti tersebut di atas perlu lebih dini dipikirkan, karena tidak diinginkan timbulnya suatu generasi kita sampai tercabut dari akar budaya dan tata nilai budaya Bali. Usaha yang kongkret yang dapat dilakukan adalah dengan penggalian, pengkajian, pendalaman serta memahami norma-norma, adat istiadat termasuk juga tata busana adat yang diwariskan dalam masyarakat Bali.

Selengkapnya di:
http://www.wacananusantara.org/99/685/tata-busana-adat-bali-aga-desa-tenganan-pagringsingan-dan-desa-asak-karangasem?mycustomsessionname=b00cb631c7fbe06eadd0faeae448495e



Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Tidak ada komentar: