Jumat, 21 Mei 2010

Kapitalisme Awal (1500-1750)

Pada akhir abad pertengahan industri sandang Inggris merupakan industri yang terbesar di eropa. Perkembangan industri sandang yang sedemikian pesat ini didukung oleh ketersediaan barang mentah wool yang cukup. Oleh karenanya perkembangan kapitalisme ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan industri sandang di Inggris setelah abad pertengahan yaitu, industri wool. Industri wool ini dibangun di pedesaan-pedesaan Inggris. Penentapan wilayah pedesaan sebagai sentral produksi, menurut Dillard, menguntungkan bagi perkembangan kapitalisme Inggris karena terhindar dari benturan-benturan sosial seperti yang terjadi di Florence di abad 14 dan Flanders di abad 13.

Pada masa ini “surplus sosial” yang diperoleh untuk membangun usaha-usaha perkapalan, pergudangan, bahan-bahan mentah, barang-barang jadi dan berbagai wujud kekayaan lainnya. Selain itu tiga hal lainnya yang mendukung perkembangannya yaitu, pertama, dukungan agama bagi kerja keras dan hidup hemat. Dukungan ini terutama sekali datang dari ajaran protestan Calvinisme dan Lutherian. Bagi ajaran katolikisme abad pertengahan kemakmuran material dianggap “sesuatu” yang kotor. Santo Hieronimus berkata, “seorang kaya itu kalau bukan pencuri tentu anak pencuri”. Namun berkembangnya perdagangan di akhir abad pertengahan menimbulkan kontroversi dan mendorong ke arah berbagai usaha penyesuaian antara doktrin-doktrin teologis dengan realitas ekonomis. Di berbagai wilayah Eropa seperti Venesia, Florence, Augsburn dan lain-lain, kaum kapitalis melanggar semangat dan memanipulasi seluruh surat larangan terhadap pembungaan uang. Reformasi Protestan di abad 16 dan 17 pula disertai oleh perubahan-perubahan ekonomis yang mengakibatkan perkembangan kapitalisme di Belanda dan Inggris. Korelasi kronologis dan geografis antara agama baru ini dengan perkembangan di bidang ekonomi sampai menimbulkan kesan bahwa protestanisme memiliki makna kausal bagi timbulnya kapitalisme modern meski dalam arti apapun tidak menjadi sebab bagi kapitalisme, yang sudah ada lebih dulu dalam lingkup yang luas dan terus berkembang, namun etika protestan menjadi perangsang kuat bagi tata ekonomi itu. Revisi atau interpretasi ajaran agama tidak hanya membebaskan praktek kapitalis dari dosa orang tamak, tetapi bahkan membari dukungan ilahiah bagi cara hidup itu .

Kedua, Pengaruh logam-logam mulia dari dunia baru terhadap pembagian relatif pendapatan atas upah, laba dan sewa. Emas dan perak dari tambang di Mexico, Peru dan Bolivia meningkatkan persedian logam mulia Eropa hingga tujuh kali lipat dan meningkatkan harga-harga hingga dua atau tiga kali lipat dalam tahun 1540-1640. Akibatnya adalah terjadi kenaikan harga, para tuan tanah terpukul akibat tidak sebandingnya peningkatan sewa tanah dan peningkatan biaya hidup. Bagi para tuan tanah, menaikan sewa tanah dan menerapkan praktek-praktek kapitalistis di bidang pertanian adalah solusi yang dijalankan. Inflasi tersebut melahirkan keuntungan bagi para kapitalis, termasuk di dalamnya pedagang, industriawan dan majikan-majikan lain. Pada akhirnya, kondisi menguntungkan tersebut menambah tabungan dan akumulasi modal bagi mereka.

Ketiga, peranan negara-negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk modal-modal serbaguna. Besarnya peran negara dalam membantu pembentukan modal ini sering disebut sebagai merkantilisme, hal ini dikarenakan untuk membedakan dengan kapitalisme klasik yang akan dibahas pada fase perkembangan selanjutnya. Dillard menulis bahwa sumbangan positif dan arti historisnya dari merkantilisme jaman itu adalah terciptanya kondisi-kondisi yang diperlukan bagi perubahan ekonomi yang pesat dan kumulatif pada Eropa Barat.

Kondisi Eropa pada masa itu sama dengan kondisi negara-negara berkembang abad 20 dimana negara mengawali proses kumulatif pembangunan ekonomi. Selain itu negara juga diperlukan untuk menciptakan kondisi-kondisi yang mampu memberikan suasana yang layak bagi berjalannya aktivitas ekonomi seperti, memberikan perlindungan dari serangan luar negeri, pemberian fasilitas-fasilitas yang mendukung transportasi, komunikasi dan instalasi-instalasi pelabuhan, menyusun undang-undang yang cocok bagi kemajuan kapitalistis, penciptaan pasar-pasar domestik yang bebas pajak dan hambatan lain dalam batas-batas kenegaraan dan lain-lain.



Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Tidak ada komentar: