Jumat, 07 Mei 2010

Pemandian di Romawi

Romawi banyak mengubah pemandian model Yunani dari segi ukuran maupun kerumitannya. Ini datang dari banyak faktor : karena besarnya dan populasi dari kota-kota Romawi, karena ketersediaan air mengalir mengikuti konstruksi bangunan Aqueduct, dan penemuan semen, yang memungkinkan membuat gedung besar dengan lebih mudah, aman dan murah. Seperti di Yunani maka pemandian Romawi menjadi pusat kegiatan sosial dan rekreasi. Begitu Kekaisaran Romawi meluas maka ide untuk membangun pemandian umum menyebar ke semua bagian dari Mediterania dan ke wilayah jajahan di Eropa dan Afrika Utara. Dengan konstruksi Aqueduct, maka Romawi mempunyai cukup banyak cadangan air yang tidak hanya untuk kepentingan domestik, pertanian, dan kebutuhan industri, tapi juga untuk kesenangan yang mereka kejar. Teknologi Aqueduct menyediakan air yang nantinya dipanaskan untuk keperluan mandi. Hari ini peninggalan dari pemandian Romawi dibangkitkan lagi dan dalam penemuan arkeologi di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

Romawi juga telah mengembangkan pemandian-pemandian di daerah-daerah jajahannya, mengambil lebih dulu dari mata air panas yang tersedia di Eropa untuk membangun pemandian di Aix da Vichy di Perancis, Bath dan Buxton di Inggeris, Aachen dan Weisbaden di Jerman, Baden, Austria dan Aquincum di Hongaria, juga di lain tempat. Tempat-tempat ini bakal menjadi pusat kegiatan sosial dan rekreasi di masyarakat Romawi kuno. Perpustakaan, gedung-gedung kuliah, tempat senam, dan taman resmi menjadi bagian dari kompleks-kompleks pemandian. Tambahan lagi , orang-orang Romawi menggunakan air panas alam untuk mengobati rematik, Artritis atau radang sendi, dan kecanduan makanan atau minuman. Keluarnya Kekaisaran Romawi di barat dimulai pada tahun 337 Masehi sesudah meninggalnya Kaisar Konstantin, mengakibatkan pasukan Romawi mengabaikan provinsi-provinsi terluarnya dan meninggalkan rumah-rumah pemandian umum itu menjadi ditangani oleh masyarakat lokal ataupun malah dihancurkan.

Jadi bahkan bangsa Romawi menaikkan keindahan mandi menjadi seni yang tinggi, dan bangunan-bangunan itu mencerminkan kemajuan mereka. Pemandian Romawi contohnya adalah jauh lebih rumit daripada sekedar mandi dan mengeluarkan keringat. Rupa-rupa bagian dari ritual mandi , membuka pakaian, mandi, berkeringat, menerima pijatan, dan mengistirahatkan tubuh membutuhkan ruangan-ruangan terpisah yang mana Romawi membangunnya untuk menempatkan sesuai denagn fungsinya sendiri-sendiri. Bahkan lucunya perbedaan jenis kelamin dan yang lain-lainnya malah tidak ada dampaknya langsung pada bentuk dan susunan rumah pemandian. hal-hal inilah yang nantinya banyak mempengaruhi dan mengilhami fasilitas pemandian-pemandian di Eropa dan Amerika pada jaman-jaman berikutnya. Ruang taman resmi dan pengaturan arsitektur sebanding dengan kebudayaan Romawi muncul lagi di Eropa pada akhir abad 18. Kebanyakan spa Amerika mengikutinya pada seabad berikutnya kemudian.


Sumber
http://resort.dagdigdug.com

Tidak ada komentar: