Jumat, 24 Desember 2010

Belanja Iklan Online Lewati Media Cetak

Lembaga riset digital eMarketer merilis, tahun ini untuk pertama kalinya belanja iklan online telah mengambil alih belanja iklan surat kabar di Amerika Serikat.

eMarketer memperkirakan bahwa belanja iklan online akan tumbuh sekitar 13,9 persen pada tahun 2010 menjadi US$25,8 miliar, sementara belanja iklan untuk media cetak turun 8,2 persen menjadi US$22,7 miliar.

Pendapatan iklan di online meningkat hingga US$25,7 miliar. Angka ini, menurut eMarketer, masih berada di bawah budget para pengiklan untuk online, yakni sekitar US$25,8 miliar.

"Pengiklan menyisihkan porsi lebih besar dari anggaran mereka untuk media digital karena melihat banyak pelanggan yang bergeser menuju web," kata Geoff Ramsey, Chief Executive eMarketer dalam keterangannya, Selasa 21 Desember 2010.

"Ini memang sesuatu yang telah kami lihat sejak lama, namun saat ini adalah titik kritis," ujar Ramsey.

Dia menjelaskan, ekonomi yang buruk di tahun 2009 benar-benar mempercepat pergeseran iklan cetak ke iklan digital. Iklan online, khususnya iklan pencarian, semakin disorot oleh banyak pengiklan sebagai lahan baru yang jauh lebih andal dan berpengaruh ketimbang iklan cetak.

Secara total, eMarketer memperkirakan, total belanja iklan di Amerika Serikat tumbuh tiga persen sepanjang tahun 2010 menjadi US$168,5 miliar, atau setara Rp1.518 triliun.

Mengacu pada pencapaian tersebut, eMarketer memproyeksi belanja iklan surat kabar cetak akan terus menurun hingga enam persen menjadi US$21,4 miliar pada tahun 2011. Sebaliknya, belanja iklan online tumbuh 10,5 persen menjadi US$28,5 miliar.

Sejumlah kantor surat kabar AS masih bergulat dengan penurunan pendapatan dari iklan cetak. Mereka mengalami pengikisan sirkulasi dan ditinggalkan pembaca berita gratis di web. Namun, beberapa di antaranya telah mengantisipasinya dengan membuat web portal.



Sumber
VIVAnews

Tidak ada komentar: