Jumat, 17 Desember 2010

Twitter Dapat Dana Segar Rp 1,8 Triliun

Jakarta - Twitter telah menyelesaikan pendanaan baru senilai US$ 200 juta (Rp 1,8 triliun) dengan nilai perusahaan US$ 3,7 miliar (Rp 33 triliun). Kleiner Perkins disebut-sebut menjadi investor utama.

Sumber mengatakan layanan microblogging San Francisco itu juga menambah dua anggota dewan direksi baru: Mike McCue dari Flipboard dan mantan kepala DoubleClick David Rosenblatt.

Twitter baru-baru ini menambahkan mantan eksekutif Netscape Petrus Currie ke dewan direksi.

Seorang juru bicara Twitter mengkonfirmasi pendanaan dan pengangkatan dewan itu, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Langkah tersebut merupakan langkah besar untuk Twitter, yang bergerak cepat untuk meningkatkan manajemen dan model bisnisnya di bawah CEO Dick Costolo. Dana tunai itu pasti akan membantu upaya ekspansi start-up.

Costolo menulis dalam blognya: "Minggu ini kami menambahkan dua anggota baru untuk dewan direksi Twitter yang memiliki pengalaman yang kuat menjalankan perusahaan teknologi: Mike McCue dan David Rosenblatt. Mike CEO Tellme Networks, saat ini CEO di Flipboard dan juga bekerja untuk Netscape dan Microsoft (yang mengakuisisi Tellme pada tahun 2007). David adalah mantan CEO DoubleClick dan seorang mantan eksekutif Google."

"Kami juga menutup sebuah babak baru pendanaan yang signifikan, dengan investor baru Kleiner Perkins Caulfield Byers memimpin putaran," tambah Costolo.

Sebelumnya mitra Kleiner, John Doerr, disebut-sebut telah berusaha keras untuk mendanai Twitter, mengalahkan Global DST dari Rusia.

Kleiner merupakan investor baru di putaran terakhir, yang membawa total dana menjadi US$ 360 juta (Rp 3,2 triliun) sejak didirikan sekitar lima tahun yang lalu.

Perusahaan Silicon Valley ini, yang telah secara agresif bergerak ke Web 2.0 akhir-akhir ini, menanamkan US$ 150 juta, dan sisanya US$ 50 juta berasal dari investor yang ada.

Investor lainnya termasuk Benchmark Capital, Union Square Venture Partners, Spark Capital dan beberapa perusahaan ventura lainnya dan investor lainnya.

ALL THINGS DIGITAL | ERWIN Z


Sumber
TEMPO Interaktif

Tidak ada komentar: