Jumat, 17 Desember 2010

BTS Tanpa Menara, Kenapa Tidak?


JAKARTA - Tidak dipungkiri, pesatnya pertumbuhan pelanggan telekomunikasi seluler membutuhkan infrastruktur yang sangat besar. Salah satunya pembangunan menara seluler yang menjamur di mana-mana. Beberapa pemerintah daerah yang mengeluhkan hadirnya menara-menara seluler bahkan sempat merobohkan sejumlah menara BTS yang dianggap tak berizin.

Menara BTS memang seringkali dianggap merusak pemandangan. Ericsson bahkan sempat menawarkan BTS 'berbaju' sehingga bisa diatur dengan desain yang menyatu sekitarnya. Di daerah tertentu, seperti Bali, misalnya, yang peraturan daerahnya membatasi tinggi bangunan, menara BTS juga sering terkena masalah. Hambatan-hambatan tersebut rupanya bukan tanpa solusi. BT tanpa menara, kenapa tidak?

"Saat ini kami sedang menuju konsep BTS tanpa menara atau towerless," kata Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno saat pencanangan program "Telkomsel Paling Indonesia", Rabu (15/12/2010) di Jakarta. Ia mengatakan konsep tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menghadirkan teknologi yang ramah lingkungan.

Sarwoto mengatakan, 916 BTS yang dibangun Telkomsel saat ini sudah ramah lingkungan. Banyak di antara BTS tersebut yang menggunakan energi langsung dari panel surya. BTS di daerah terpencil seperti di Suwoh, Lampung, bahkan mendapat pasokan energi dari pembangkit listrik mikro hidro yang listriknya turut dinikmati masyarakat sekitar untuk penerangan.

Menurut GM Corporate Communication Telkomsel Ricardo Indra, aspek lingkungan merupakan salah satu faset atau pilar layanan yang dikembangkan Telkomsel untuk pelanggan. Ia mengatakan, konsep BTS tanpa menara yang akan diterapkan akan dicoba pertama kali di Bali. Namun, bagaimana konsep tersebut, tunggu saja.



Sumber
KOMPAS.com

Tidak ada komentar: